Ternyata Ada Covid-19 Varian Asli Indonesia, Berbahayakah?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Senin, 14/03/2022 09:00 WIB
Foto: Pemeriksaan test Covid-19 di Laboratorium Uji test Swab Covid-19 di Kawasan Cilandak, Jakarta, Rabu (9/3/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia ternyata juga punya mutasi Covid-19 sendiri. Beberapa waktu lalu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat buka suara soal varian asli di dalam negeri B.1.466.2.

Menurutnya varian tersebut tidak berpotensi berbahaya dan tidak masuk dalam daftar varian of concern (VoC). Sebagai informasi yang masuk dalam daftar tersebut adalah varian Delta dan omicron.

"Asli Indonesia ada nomornya kalau enggak salah B.1.466.2. Tapi itu tidak diidentifikasi sebagai varian berpotensi berbahaya. Varian lokal itu sudah sangat kalah dibandingkan varian Delta," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR RI pada September lalu.


Varian asli Indonesia ditemukan pertama kali di Bekasi. Saat itu, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menatakan B.1.466.2 sempat mendominasi penularan di tanah air pada bulan Maret 2021 hingga 57%.

Bulan September lalu, Ketua Tim Riset Whole Genome Sequencing (WGS) LIPI, Sugiyono Saputro mengatakan hal tersebut tidak dibahas karena kala itu masih ada keterbatasan untuk melakukan whole genome sequencing.

"Iya (sempat) masif, tapi dulu tak terbahas karena keterbatasan untuk melakukan whole genome sequencing juga. Saat ini data genom sudah banyak dan bisa bicara banyak dan (jadi) tahu juga kalau dulu varian lokal pernah mendominasi," kata Ketua Tim Riset Whole Genome Sequencing (WGS) LIPI Sugiyono Saputra, seperti dikutip dari CNNIndonesia, Selasa (13/9/2021).

Sementara itu World Health Organization (WHO) mengungkapkan B.1.466.2 masuk dalam Alerts for Further Monitoring atau membutuhkan pemantauan lebih lanjut.

"Kategori varian Alerts for Further Monitoring dapat diartikan sebagai dugaan perubahan-perubahan genetik yang mempengaruhi karakteristik virus dengan beberapa indikasi bahwa varian itu dapat menimbulkan risiko di masa depan," ujar WHO dikutip dari situs resminya.

Di Indonesia sendiri berbagai varian juga sempat terdeteksi. Termasuk terakhir adanya varian omicron yang menyebar begitu cepat dan membuat kasus harian di dalam negeri juga melonjak secara signifikan.


(npb/npb)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center