Kejahatan Siber Kian Merajalela, Samsung Akui Dibobol Hacker
Jakarta, CNBC Indonesia - Samsung telah angkat bicara perihal peretasan yang terjadi di perusahaan itu. Raksasa teknologi asal Korea Selatan mengatakan pelaku peretasan melanggar aturan data internal perusahaan.
Peretas mendapatkan akses ke sejumlah kode sumber perangkat dengan merek Galaxy. Sementara itu Samsung memastikan tidak ada data pribadi konsumen dan karyawan yang bocor dalam peristiwa itu.
Perusahaan mengatakan telah memperkuat sistem keamanannya. Dalam pernyataan tersebut, Samsung juga tidak menyebut nama hacker tertentu atau informasi detail terkait data yang dicuri.
"Kami baru-baru ini diberitahu ada pelanggaran keamanan yang terkait dengan data internal perusahaan tertentu. Segera setelah menemukan insiden itu, kami memperkuat sistem keamanan kami," kata juru bicara Samsung, seperti dikutip CNBC Internasional, Selasa (8/3/2022).
"Menurut analisis awal kami, pelanggaran melibatkan beberapa kode sumber yang terkait dengan pengoperasian perangkat Galaxy, namun tidak termasuk informasi pribadi konsumen atau karyawan kami".
Menurut Samsung, tidak mengantisipasi adanya dampak apapun dari kejadian ini untuk bisnis ataupun konsumen.
Sebagai informasi, pelaku adalah kelompok hacker bernama Lapsus$. Kelompok ini sebelumnya mengklaim juga bertanggung jawab meretas raksasa chip Nvidia yang terjadi bulan lalu.
Dari kejadian itu diduga sekitar 190 gigabyte data berhasil dibobol oleh peretas dari Samsung Electronics, termasuk kode sumber dan algoritma pembuka kunci biometrik.
Selain itu, kebocoran data yang dialami Samsung juga diperkirakan mencakup kode sumber rahasia yang berasal dari Qualcomm.
Bleeping Computer melaporkan hacker menampilkan snapshot direktori C/C++ dalam software Samsung. Berikutnya kelompok itu memperluas deskripsi kebocoran data dengan mengatakan berisi kode sumber rahasia Samsung.
(npb/roy)