Masih Misteri, Ini Riset Terbaru Asal-usul Covid-19 di Dunia

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Selasa, 01/03/2022 12:30 WIB
Foto: Usai jalani karantina, tim peneliti WHO mulai selidiki asal-usul Covid-19. (AP/Ng Han Guan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian terbaru memberi bukti mengenai asal usul virus corona Covid-19. Menurut dua studi pracetak menemukan bahwa virus corona berasal dari hewan dan menyebar ke manusia sejak akhir 2019 di pasar makanan laut Huanan di Wuhan, China.

Salah satu penelitian menggunakan analisis spasial untuk menunjukkan bahwa kasus Covid-19 paling awal yang diketahui pada Desember 2019 berpusat di pasar tersebut.

Para peneliti juga melaporkan sampel lingkungan yang dites positif virus SARS-CoV-2, sangat terkait dengan hewan hidup.


Studi lain mengatakan dua garis keturunan virus utama adalah hasil dari setidaknya dua kali mutasi, di mana virus berpindah dari hewan ke manusia.

Penularan pertama kemungkinan besar terjadi pada akhir November atau awal Desember 2019, kata para peneliti, dikutip dari CNN Internasional, Selasa (1/3/2022).

Sementara garis keturunan lainnya diperkirakan lahir dalam beberapa minggu setelah peristiwa pertama.

Banyak juga peneliti di balik studi baru ini yang mengatakan pandemi hampir pasti berasal dari hewan, kemungkinan berasal dari pasar satwa liar.

"Studi-studi membawa bidang penelitian ini ke tingkat lebih lanjut, dan menemukan bukti terkuat bahwa pandemi memang berasal dari hewan atau zoonosis," kata Michael Worobey, seorang profesor dan kepala ekologi dan biologi evolusi di Universitas Arizona.

Worobey menyamakan pola penyebaran awal virus corona dengan kembang api, dengan pasar hewan di Wuhan sebagai pusatnya.

Lalu ledakan dimulai pada akhir 2019, tapi polanya berubah mulai Januari atau Februari 2020. Ciri khas virus menyatu ke komunitas lokal.

Studi tersebut mencatat bahwa Desember 2019 kasus Covid-19 secara geografis didistribusikan secara tidak terduga dan berpusat pada pasar Huanan.

Selain itu, dari kasus-kasus yang secara epidemiologis terkait dengan pasar, sebagian besar secara khusus terkait dengan bagian barat pasar Huanan, tempat sebagian besar penjual hewan mamalia hidup berada.

Ketika para peneliti menguji pasar untuk mencari materi genetik virus, ada satu kandang yang hasilnya menunjukan hasil positif, termasuk di dalam kandang di mana seorang peneliti sebelumnya pernah melihat mamalia anjing rakun dipelihara.

"Temuan ini hubungannya erat dengan virus pada hewan," kata Robert Garry, seorang profesor mikrobiologi dan imunologi di Tulane Medical School.

Disebutkan bahwa pandemi dimulai dengan dua garis keturunan virus utama yang disebut A dan B. Kendati demikian, para peneliti meyakini ada lebih banyak bentuk virus yang gagal terbentuk pada manusia.

Virus kemungkinan besar dimulai dengan setidaknya dua transmisi hewan, dengan anjing rakun atau mamalia lain yang berfungsi sebagai inang perantara sebelum menyebar ke manusia, kata penelitian tersebut.

"Ketika dipertimbangkan bersama dengan laporan infeksi SARS-CoV-2 pada hewan seperti kucing besar, rusa, dan hamster, ini menunjukkan bahwa ini adalah virus yang tidak peduli dengan apa yang direplikasinya," jelas Garry.

Garry dan Worobey mengatakan studi menunjukkan kebutuhan mendesak untuk memperhatikan situasi di mana hewan dan manusia berinteraksi erat setiap hari.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI