Duh! Krisis Chip Dikabarkan Mulai 'Menginfeksi' Tesla
Jakarta, CNBC Indonesia - Tesla masih harus berjuang untuk mencapai target penjualan di tengah kekurangan semikonduktor yang masih terjadi. Perusahaan itu akhirnya memutuskan menghapus komponen dalam produknya.
Perusahaan itu memutuskan menghapus salah satu dari dua unit kontrol elektronik yang biasanya ada di steering rack pada Model 3 dan Model Y buatan China. Informasi ini berasal dari laporan CNBC Internasional mengutip dua karyawan dan korespondensi internal.
CNBC Internasional menuliskan tidak ada keterangan pengecualian soal keputusan ini. Belum jelas juga apakah Tesla akan membuat perusahaan serupa pada mobil yang diproduksi di atau dikirim ke Amerika Serikat (AS), dikutip Kamis (10/2/2022).
Karyawan Tesla mengungkapkan jika menambahkan fungsionalitas level 3, akan memungkinkan pengemudi untuk menggunakan Tesla dengan hands free tanpa kemudian dalam skenario mengemudi normal. Ini akan perlu sistem unit kontrol elektronik ganda.
Pengecualian, menurut mereka, tidak akan menyebabkan masalah keamanan. Karena bagian yang dilepas dianggap sebagai unit kontrol elektronik sekunder yang digunakan sebagai cadangan.
Sebagai informasi, item yang hilang adalah unit kontrol elektronik dalam sistem kemudi dengan bantuan tenaga listrik. Komponen itu akan menerjemahkan gerakan roda kemudi menjadi putaran roda.
Ini berbeda dengan mekanisme yang ada sebelum komponen elektronik ditambahkan pada mobil. "Masih ada komponen mekanis tentunya. Namun di kendaraan saat ini saat Anda memutar kemudi, memberikan sinyal elektronik yang memberitahu mobil untuk belok kiri atau kanan," jelas penasihat utama untuk HWA Analytics di Ann Arbor, Richard Wallace.
Tesla menghapusnya karena para engineer menganggapnya berlebihan, khususnya karena dipasang sebagai cadangkan. Menghilangkan unit kontrol juga menghemat uang Tesla, selama tidak ada masalah yang menjadi bagian dari sistem yang diubah.
Kekurangan chip global yang terjadi beberapa waktu terakhir nampaknya akan terus berlangsung di masa depan. Bukan hanya mobil, masalah ini berpengaruh juga pada sektor lain termasuk laptop.
(npb/roy)