Terbongkar! FBI Pakai Spyware Pegasus Israel, Buat Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Spyware (virus mata-mata) Pegasus buatan perusahaan Israel, NSO Group ternyata digunakan oleh FBI. Namun lembaga itu menyangkal menggunakannya untuk penyelidikan.
Spyware dari Israel itu sempat jadi bahan perbincangan, sebab mampu menginfeksi ponsel diam-diam. Bahkan mengakses beberapa fitur dalam HP dari kamera dan mikrofon, kontak, hingga teks.
Kepada The Washington Post, FBI mengakui memiliki lisensi menggunakan spyware itu dan telah menguji kemampuannya. FBI menyangkal software digunakan untuk mendukung penyelidikan, namun menurut media tersebut terdapat diskusi FBI dengan Departemen Kehakiman soal penyebaran spyware, dikutip dari The Verge, Kamis (3/2/2022).
Konfirmasi FBI datang setelah laporan The New York soal hubungan FBI dan NSO Group. Washington Post menuliskan, FBI menguji spyware pada ponsel dengan SIM Card asing.
Selain itu FBI juga melakukan diskusi mengenai legalitas spyware Pegasus yang bisa digunakan di AS, yang disebut Phantom.
FBI juga disebut akhirnya memutuskan tidak menggunakan Pegasus. Baik untuk penggunaan internasional maupun domestik, ungkap Times.
Sebelumnya NSO berulang kali mengklaim Pegasus tak dapat digunakan pada nomor telepon dengan kode negara +1. Ini juga hanya diizinkan digunakan pada negara di luar AS.
Salah satu mantan karyawan NSO kepada Vice mengatakan, Phantom merupakan nama merek pada Pegasus. Jadi ada kemungkinan perusahaan memberitahukan informasi berbeda pada publik dan lembaga penegak hukum.
FBI tidak mengonfirmasi rincian lain dari laporan Times kepada Washington Post. Misalnya tudingan mengumpulkan tagihan US$5 juta dengan NSO dan memperbarui kontrak untuk Pegasus pada sebuah poin.
Sejak muncul laporan awal tahun lalu, NSO langsung menghadapi kesulitan. Misalnya dijebloskan pada daftar hitam oleh pemerintah AS, yang membatasi untuk berbisnis dengan perusahaan teknologi yang berbasis di negara itu.
(npb/roy)