Pria Ini Jadi Miliuner dari Jual Game Online Facebook
Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Zynga, Mark Pincus jadi miliuner. Kekayaannya bertambah banyak berkat jual game online di Facebook hingga saat perusahaannya dibeli oleh Take-Two Interactives pembuat game GTA.
Zynga diketahui merupakan perusahaan paling berjaya di Silicon Valley sebelum memutuskan IPO tahun 2011. Game andalannya, FarmVille mencetak banyak uang untuk perusahaan.
Pada tiga kuartal pertama 2011, pendapatannya melonjak hampir US$830 juta atau naik tujuh kali lipat dari pendapatan selama satu tahun penuh pada 2009. FarmVille berhasil menyumbangkan 27% dari penjualan.
Pincus juga memulai Zynga sebagai permainan poker untuk Facebook. Jejaring sosial itu juga menjadi penentu pertumbuhan Zynga, misalnya saat kontrol Facebook lebih besar membuat adanya pembatasan pengembang pihak ketiga untuk mempromosikan layanan mereka.
Pada 2012 dan 2014, pendapatan perusahaan turun setengahnya. Saham tersebut kehilangan 75% dari nilainya tahun 2012. Sayangnya juga tak pernah pulih sepenuhnya.
Berselang 10 tahun kemudian, Zynga dibeli oleh Take-Two Interactive. Meski masih kurang dari harga IPO, nilai penjualannya cukup fantastis yakni US$12,7 miliar.
Dengan pembelian itu, Pincus jadi penerima manfaat individu terbesar, berkat kepemilikannya 5% dari saham beredar perusahaan. Jadi saat pembelian terjadi dengan US$3,50 per saham tunai dan US$6,36 per lembar saham, dia akan mengantongi US$193 juta dan masih memiliki ekuitas Take-Two senilai US$350 juta.
Harga beli Take-Two itu setara dengan premi 64% dari harga normal saham Zynga dari harga penutupan Zynga pada hari Jumat, memberikan peningkatan besar pada kekayaan Pincus.
CNBC Internasional mencatat, dia tak pernah membuang sebagian besar sahamnya. Pincus hanya menjual antara 2018 dan 2011 senilai US$70 juta untuk perencanaan perumahan bagi anak-anaknya, dikutip Rabu (12/1/2022).
Perubahan signifikan kepemilikannya juga terjadi saat dia bercerai tahun 2017. Holding juga jadi keputusan yang menguntungkan bahkan saat Zynga bergejolak.
Dia pernah melepaskan jabatan CEO tahun 2013, lalu kembali ke posisi itu dua tahun kemudian dan sahamnya merosot 18%. Kurang dari satu tahun, Pincus kembali melepas jabatannya dan sejak saat itu sahamnya terus naik.
(npb/roy)