Ternyata Ini Alasan Covid RI Turun, Bukan Cuma Karena Vaksin

roy, CNBC Indonesia
Rabu, 05/01/2022 07:25 WIB
Foto: Wiku Adisasmito juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Corona memberi Keterangan Pers Juru Bicara terkait Update Data Covid-19 Nasional. (Youtube/BNPB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebab turun kasus Covid-19 di Indonesia terungkap sudah. Ternyata banyak warga Indonesia sudah memiliki antibodi SAR-CoV-2, virus penyebab Covid-19, meski belum pernah terdeteksi positif Covid-19 atau mendapatkan vaksinasi.

Ini merupakan hasil penelitian survei serologi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri, dan tim peneliti dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Survei dilakukan di 100 kabupaten/kota di sebagian wilayah aglomerasi maupun wilayah non aglomerasi.

Survei serologi menggunakan tes darah, serum atau plasma warga untuk melihat keberadaan antiboso SARS-CoV-2. Keberadaan antibodi menandakan seseorang pernah terinfeksi Covid-19 atau telah mendapatkan vaksin.


Juru Bicara Satgas Penangan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan berdasarkan survei serologi di 100 kabupaten/kota di sebagian wilayah aglomerasi maupun non aglomerasi sepanjang November dan Desember 2021 menunjukkan mayoritas penduduk Indonesia, sebanyak 86,6% populasi yang daerahnya disurvei, telah memiliki antibodi SAR-CoV-2 baik akibat terinfeksi sebelumnya atau karena vaksinasi.

"73,2% populasi dari daerah yang disurvei ternyata memiliki antibodi SAR-CoV-2 padahal belum pernah terdeteksi positif maupun tervaksinasi Covid-19," terangnya dalam konferensi pers digital seperti dikutip Rabu (5/1/2022).

Sebelumnya, Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Dwi Agustian menduga adanya natural infeksi sebagai penyebab menurunya kasus Covid-19 setelah pada Juni dan Juli 2021 terjadi gelombang kedua infeksi Covid-19 di Indonesia.

Ia mendasarkan hipotesa ini karena ketika itu vaksinasi Covid-19 belum mencapai 70% penduduk Indonesia. Ia berpendapat kasus Covid-19 Indonesia turun berasal dari infeksi varian Delta pada warga sehingga warga memiliki imunitas di tubuh masing-masing setelah sembuh.

"Pertanyaan apakah penurunan kasus saat ini karena vaksinasi atau karena infeksi? Yang disebut infeksi adalah natural infeksi. Jadi secara teori kita dapatkan threshold vaksinasi rate untuk memproteksi kita dari kejadian banyak besar 70%," kata Dwi dalam kanal Youtube Satu Jam Berbincang Ilmu.

"Sehingga saya punya hipotesis yang belum teruji, bahwa kemungkinan dihasilkan dengan gelombang besar begitu banyak orang populasi masyarakat yang terinfeksi dan memiliki ketahanan imunitas varian Delta," kata dia.


(roy/sef)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat