
Vaksin Booster Sinopharm Disebut Tak Bisa Lawan Omicron

Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan penelitian dari Shanghai Jiao Tong University dan laboratorium di Shanghai, booster Sinopharm tidak bisa melawan Omicron. Studi itu mengatakan vaksin China tersebut memiliki secara signifikan lebih rendah pada varian baru.
Dari hasil studi membandingkan aktivitas vaksin booster Sinopharm terhadap jenis virus atau varian corona dari Wuhan. Ternyata aktivitas antibodi penawar dari booster Sinopharm BBIBP-CorV mengalami pengurangan dua puluh kali lipat dibandingkan dengan aktivitas terhadap strain di Wuhan, The Straits Times, Jumat (24/12/2021).
Studi menganalisa sampel dari 292 petugas kesehatan menerima dosis ketiga. Ini dilihat dari selapan hingga sembilan bulan dari dosis kedua mereka.
Setelah empat minggu lebih lanjut, sampel serum dari 78,1% orang ternyata mempertahankan aktivitas pada varian Omicron.
Penulis penelitian juga mengungkapkan jika hasilnya tidak sama dengan seberapa baik booster Sinopharm bisa melindungi penerima dari Omicron. Sebab netralisasi hanya bagian dari respon kekebalan manusia.
Pengujian pada strain Covid-19 Wuhan menunjukkan 8-9 bulan setelah suntikan Sinopharm kedua, menghasilkan aktivitas penetralisir yang tidak bisa dideteksi. Sedangkan untuk dosis ketiga meningkatkan respon secara signifikan.
Negara di dunia juga sedang mencoba memberikan dosis booster kepada masyarakat. Termasuk juga Indonesia yang direncanakan akan dimulai bulan Januari mendatang.
Sinopharm sendiri disebutkan sedang dalam proses pengajuan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik.
(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 7 Gejala Covid Varian Baru di Orang yang Sudah Vaksin Booster