Ilmuwan Ungkap Sesuatu Paling Menakutkan di Lautan, Apa Itu?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
17 December 2021 09:50
Pekerja Dinas Lingkungan Hidup membersihkan Pantai Cilincing di Jakarta, Selasa (8/6/2021). Pada 8 Juni diperingati sebagai Hari Laut Sedunia, peringatan ini dilakukan sebagai bentuk perhatian akan pentingnya ekosistem laut yang selama ini menjadi sumber daya yang dibutuhkan manusia. Menurut sejarahnya, Hari Laut dimulai sejak 1992. Mengutip dari lama resmi World Oceana Day, deklarasi ini dilakukan di Rio de Janeiro, Brazil yang digagas dalam Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Lingkungan Hidup dan Pembangunan (UNCAD)  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pantai Cilincing, Jakarta Utara. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seorang ilmuwan mengungkapkan temuan menakutkan adanya risiko kepunahan massal Bumi dalam satu atau dua abad lagi. Ini dapat berasal dari jumlah karbon yang berada di lautan.

Daniel Rothman yang merupakan profesor geofisika di MIT mengungkapkan ada peningkatan ambang kritis elemen di laut. Yakni dari 300 gigaton per satu abad, menjadi 500 gigaton pada tahun 2100.

Sputnik melaporkan setelah ambang batas dilewati, kemungkinan bakal ada kekacauan dan kemusnahan umat manusia di masa depan. 

Sayangnya jika dunia dalam keadaan kepunahan massal, Rothman mengatakan kemungkinan manusia tak mengetahuinya. "Apa yang kita lihat hari ini sangat serius," jelas Rothman kepada The Times of Israel, dikutip dari Daily Star, Jumat (17/12/2021).

"Namun saya tidak tahu seberapa banyak yang diperlukan membawa kita ke titik kritis yang akan menciptakan bencana global untuk ekosistem global".

Menurutnya volume dari karbon yang masuk ke atmosfer saat ini bisa menyebabkan gangguan ke titik tak terbayangkan. "Setiap kali ada peristiwa besar dalam sejarah kehidupan, ada juga gangguan besar pada lingkungan. Hal ini cenderung data bersamaan," ungkapnya.

Bahaya besar juga bisa membahayakan ikan yang berada di lautan. Yaitu saat ini berlanjut dan jumlah karbon di lautan terus meningkat.

Elemen tersebut penting, sehingga empat dari lima peristiwa kepunahan massal Bumi terkait dengan hal itu.


(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bumi Terus Meredup, Ada Ancaman 'Mengerikan' di Depan Mata!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular