Bos Pfizer Ungkap Kecemasannya pada Covid-19 Varian Omicron

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
08 December 2021 13:10
Otoritas Belanda mendeteksi 13 kasus positif virus Corona (COVID-19) varian Omicron dari dua penerbangan asal Afrika Selatan (Afsel). (REUTERS/EVA PLEVIER)
Foto: Otoritas Belanda mendeteksi 13 kasus positif virus Corona (COVID-19) varian Omicron dari dua penerbangan asal Afrika Selatan (Afsel). (REUTERS/EVA PLEVIER)

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Pfizer, Albert Bourla mengatakan gejala infeksi Covid-19 varian omicron lebih ringan daripada varian sebelumnya, tetapi virus ini tampaknya menyebar lebih cepat dan dapat menyebabkan lebih banyak mutasi di masa depan.

"Saya tidak berpikir ini kabar baik untuk memiliki sesuatu yang menyebar dengan cepat," ujar Albert Bourla dalam acara CEO Council Summit yang diselenggarakan The Wall Street Journal, seperti dihimpun dari CNBC International, Rabu (8/12/2021).

"Menyebar dengan cepat berarti akan berpotensi menginfeksi miliaran orang dan mutasi lain mungkin datang. Anda tidak menginginkan itu."

Covid-19 varian omicron ditemukan di Afrika Selatan. Namun, Albert Bourla mengatakan sulit menarik kesimpulan pasti dari gelombang infeksi di negara Afrika itu. Pasalnya, hanya 5% orang Afrika Selatan yang berusia di atas 60 tahun, dan orang yeng lebih muda biasanya memiliki gejala kasus Covid-19 lebih ringan.

"Menyebar dengan cepat berarti akan berpotensi menginfeksi miliaran orang dan mutasi lain mungkin datang. Anda tidak menginginkan itu."CEO Pfizer Albert Bourla

Namun, banyak orang di Afrika Selatan juga positif HIV, yang mungkin akan menyebabkan penyakit yang lebih parah dari Covid, katanya.

CEO Pfizer mengatakan dia memperkirakan jumlah kasus omicron yang dikonfirmasi akan melonjak dari lusinan menjadi jutaan selama beberapa minggu ke depan.

"Kami akan memiliki pemahaman yang baik, katakanlah sebelum akhir tahun tentang apa yang sebenarnya, artinya bagi manifestasi klinis," kata Albert Bourla.

Pfizer menargetkan vaksin yang melawan omicron pada Maret 2022, tetapi belum jelas apakah perlu suntikan baru. Namun perusahaan menyakini antivirus oralnya, Paxlovid, akan mampu melawan omicron dan setiap varian virus lainnya yang telah muncul sejauh ini

Pil tersebut menghambat enzim yang perlu direplikasi virus, yang dikenal sebagai protease. "Sangat sulit bagi virus untuk membuat strain yang dapat hidup tanpa protease ini," kata Albert Bourla. "Bukan tidak mungkin. Itu sangat sulit."

Covid-19 Bak Flu Musiman

Albert Bourla menambahkan Covid-19 tidak akan hilang dari Bumi dalam waktu dekat. Virus akan terlihat seperti flu musiman karena semakin banyak orang mendapatkan vaksinasi dan tersedianya perawatan yang lebih baik.

Menurutnya dalam kondisi saat ini kehidupan normal adalah ketika banyak orang divaksin dan tersedia perawatan yang memadai serta masyarakat "bisa pergi ke restoran dan tidak perlu memakai masker dan mati lemas setiap hari."

Bourla mengatakan dia mengharapkan lebih banyak pelonggaran aturan kesehatan terkait Covid-19 tahun depan "tidak ada varian yang mengubah segalanya."

"Saya pikir kami berada di jalur yang baik pertengahan tahun depan untuk mengendalikan semuanya," katanya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sederet Fakta Ditemukannya Covid-19 Varian Omicron di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular