Pecinta Kripto Ada Kabar Buruk dari India, Berani Baca?

Tim, CNBC Indonesia
24 November 2021 15:35
FILE PHOTO: An India Rupee note is seen in this illustration photo June 1, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo                       GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: REUTERS/Thomas White

Jakarta, CNBC Indonesia - India akan melarang sebagian besar cryptocurrency swasta saat memperkenalkan regulasi baru mengenai mata uang virtual yang diajukan ke parlemen pada musim dingin ini. Hal tersebut disampaikan langsung oleh pemerintah setempat pada Selasa malam (23/11/2021).

Sesi yang dimulai akhir bulan ini hanya akan mengizinkan cryptocurrency tertentu. Dengan catatan untuk mempromosikan teknologi yang mendasari dan penggunaannya.

Aturan itu bernama Cryptocurrency and Regulation of Official Digital Currency Bill 2021 yang juga menyoroti pembuatan uang digital buatan dalam negeri. Dengan regulasi baru tersebut India ingin membuat kerangka kerja untuk mata uang digital resmi yang akan dikeluarkan oleh Reserve Bank of India, dikutip Reuters, Rabu (24/11/2021).

Reuters melaporkan bank sentral India menyuarakan keprihatinan serius akan kripto swasta itu. Serta juga berencana meluncurkan mata yang digitalnya sendiri pada Desember mendatang.

Tidak ada data resmi mengenai industri kripto di India. Namun diperkirakan ada 15 juta hingga 20 juta investor kripto negara tersebut, serta total kepemilikan kripto sekitar 400 miliar rupee (Rp 76,6 triliun).

Pada awal November, pemerintah India mempertimbangkan tindakan hukum pada aktivitas aset kripto. Ini dimulai dari kepemilikan, penerbitan, penambangan, perdagangan dan pemindahan aset. Namun rancangan undang-undang tidak diperkenalkan.

Sejak saat itu, pemerintah mengubah pendiriannya. Menurut dua sumber yang dilaporkan Reuters, India mencoba mencegah perdagangan mata uang kripto dengan melakukan keuntungan modal besar serta pajak lainnya.

Seorang sumber mengatakan rencana melarang aset kripto swasta akhirnya membuka jalan untuk uang digital sendiri atau Central Bank Digital Currency (CBDC).

Sumber lainnya kepada Reuters menyebut Perdana Menteri Narendra Modi memimpin pertemuan yang membahas masa depan cryptocurrency. Ini dilakukan saat banyak yang khawatir pasar kripto yang tidak diatur bisa jadi jalan untuk kejahatan seperti pencucian uang dan pendanaan teror.


(npb/npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecinta Kripto Ada Kabar Baru Soal Nasib Bitcoin di India

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular