
Misteri Miringnya Inti Bumi di Bawah RI Terpecahkan, Ternyata

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian mengungkap inti Bumi di bawah Indonesia ternyata miring. Ini disebabkan karena inti besi padat di tengah Bumi tumbuh lebih cepat di bawah laut Banda.
Terungkap juga inti Bumi yang berada di bawah Indonesia kehilangan panas lebih cepat dari wilayah lain seperti Brasil. Dengan begitu membuat proses pendinginan jadi lebih cepat karena adanya kristalisasi besi penyusun inti.
Ternyata kejadian ini sudah berlangsung sejak lama, yakni 500 tahun lalu. Sayangnya belum diketahui alasan proses pendinginan yang cepat tersebut.
"Satu-satunya cara kami dapat jelaskan adalah sisi satunya tumbuh lebih cepat dibanding yang lain," kata penulis utama studi Daniel Frost, seismolog di University of California, Berkeley, dikutip Rabu (24/11/2021).
Penelitian ini dilakukan oleh Seismolog University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS). Analisa tersebut terungkap saat peneliti mempelajari gelombang seismik.
Gelombang seismik merupakan getaran bawah tanah dari gempa Bumi dan melewati inti besi padat. Inti Bumi berada 3.000 kilometer di bawah permukaan Bumi dengan bentuk seperti bola dan mengandung besi serta nikel.
Sementara di bagian atas inti adalah mantel dalam dengan kedalaman dari 300 hingga 2.890 km di bawah permukaan Bumi. Mantel luar pada 10-300 km di bawah permukaan Bumi. Terakhir adalah lapisan paling luar yaitu kerak Bumi.
Inti Bumi yang kehilangan panas ini membuat ilmuwan memiliki satu kesimpulan baru mengenai mengapa kristalisasi besi condong di arah Barat yakni Laut Bandang dibanding wilayah Timur.
Para peneliti menyebutkan terdapat pertumbuhan asimetris, 60% lebih tinggi ke sisi barat. Mereka juga menambahkan pertumbuhan bukan berarti membuat risiko lain menjadi tidak seimbang.
Namun masih ada satu misteri lain yang belum terungkap. "Pertanyaannya adalah, apakah ini mengubah kekuatan medan magnet?" kata Frost.
(npb/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Inti Bumi Miring di Laut RI, Apa Efeknya?