Kuartal III-2021, Transaksi E-Commerce Turun Jauh ke Rp 58 T
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, transaksi belanja daring atau e-commerce mencapai Rp 58,2 triliun pada Kuartal III-2021, atau menurun dibandingkan transaksi e-commerce pada Kuartal II-2021 yang sebesar Rp 75,4 triliun.
"E-commerce bukan perkembangan secara keseluruhan tahun, namun secara triwulan, pada Kuartal III-2021 Rp 58,2 triliun, Kuartal II-2021 sebesar Rp 75,4 triliun, dan pada Kuartal I-2021 sebesar Rp 51,6 triliun," jelasnya pada konferensi pers, Kamis (18/11/2021).
Kendati demikian, Perry tidak merinci berapa nominal transaksi e-commerce sepanjang tahun 2021. Adapun integrasi ekonomi keuangan digital dan inklusi keuangan akan terus diakselerasi dengan bauran kebijakan BI.
"Transaksi ekonomi dan keuangan digital tumbuh pesat seiring meningkatnya ekspektasi dan preferensi masyarakat untuk berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking," jelas Perry.
Pada Oktober 2021, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 55,54% (yoy) mencapai Rp 29,23 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 63,31% (yoy) menjadi Rp 3.910,25 triliun.
Kemudian, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit tercatat Rp 664,26 triliun, tumbuh 6,37% (yoy).
"Hal ini diperkuat dengan perluasan ekosistem QRIS yang telah melampaui target tahun 2021 dan mencapai 12,5 juta merchant di pertengahan November 2021," ujarnya.
Sebelumnya, Perry pernah menjelaskan mengenai proyeksi transaksi e-commerce dalam acara The 3rb West Java Investment Summit 2021 yang terselenggara pada 21 Oktober 2021.
Pada kesempatan tersebut, Perry mengungkapkan bahwa transaksi e-commerce diperkirakan tumbuh secara signifikan hingga 48,4% pada tahun ini.
Pertumbuhan e-commerce yang diperkirakan mencapai 48,4% tersebut, karena melihat preferensi belanja masyarakat yang semakin meningkat, serta adanya perluasan sarana pembayaran secara digital.
Sementara itu, pembayaran digital dinilai akan mengalami kenaikan dalam beberapa waktu ke depan. Ia memprediksi pertumbuhan pembayaran digital mencapai 35,7%.
Sektor perbankan digital juga diprediksi meningkat sebesar 30,1%. Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus mendukung upaya digitalisasi sistem keuangan.
(cap/mij)