Kisah Sedih Ojol Antar Makanan yang Dikendalikan Robot

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) di China harus menghadapi kisah sedih yang serupa. Dimana saat mereka harus dikendalikan algoritma platform layanan tempat bekerja saat mengantarkan pesanan makanan untuk konsumen.
Sebenarnya beberapa waktu lalu, otoritas setempat telah menjatuhkan tindakan keras pada perusahaan teknologi seperti Meituan dan Alibaba. Mereka ingin para perusahaan memastikan adanya perlindungan tenaga kerja dasar seperti kompensasi yang layak, asuransi, dan mengatasi algoritma.
Sayangnya yang ditemui di lapangan berbeda seperti yang diungkapkan oleh laporan dari AFP. Lusinan pengemudi mengatakan hanya sedikit perubahan di lapangan. Mereka masih didenda secara otomatis jika terlambat mengantarkan makanan sesuai dengan estimasi yang dibuat algoritma.
Satu-satunya cara menyelesaikan pesanan tepat waktu dengan mengemudi secara cepat. Zhuang Zhenhua, driver dari Meituan menjelaskan ini artinya berjalan sangat cepat, menerabas lampu merah, mengemudi melawan arah.
"Awalnya. (aplikasi mengalokasikan) 40 hingga 50 menit untuk menyelesaikan pesanan, sekarang untuk pesanan sejauh dua kilometer dengan jarak dan waktu yang sama kita harus memberikan dalam waktu 30 menit," kata dia, dikutip Minggu (7/11/2021).
Zhuang menambahkan algoritma membuat banyak dari para driver yang mempertaruhkan hidupnya. Algoritma yang digunakan untuk menentukan rute dan waktu perjalanan yang diizinkan sebelum mereka kena penalti.
Pengemudi juga jadi pihak yang salah apabila ada keterlambatan pengantaran. "Jika ada delay, pengendara yang salah," ungkap Liu, seorang pengemudi layanan antar lainnya.
Selain itu, sistem juga membuat para pengemudi sulit untuk menolak pesanan dari toko yang lambat menyiapkan. Bahkan pengemudi lainnya, Chen Mingqiang mengatakan tidak ada gunanya untuk mengeluh.
Sementara itu kekhawatiran datang dari publik karena peningkatan jumlah data yang ditangani oleh aplikasi populer termasuk pengiriman makanan. Ini juga yang membuat otoritas China meminta pengawas siber melihat cara kerja algoritma bekerja.
Waktu pengiriman yang lebih singkat juga membuat jumlah kecelakaan yang makin bertambah dalam beberapa tahun.
Saat regulator siber China menngumumkan kontrol ketat untuk perusahaan teknologi, Meituan menjanjikan akan mengoptimalkan strategi algoritma. Selain juga akan melakukan tunjangan lebih besar agar kurir bisa terhindar bahaya saat bekerja.
[Gambas:Video CNBC]
Driver Online di 5 Negara Ini Karyawan Tetap, Dapat Tunjangan
(roy/roy)