Alert! Umur Matahari Bisa Dihitung, Warga Bumi Siap-siap

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
02 November 2021 07:15
This illustration from NASA shows the Parker Solar Probe spacecraft approaching the sun. Launched in August 2018, the spacecraft will get a gravity assist Wednesday, Oct. 3, 2018, as it passes within 1,500 miles of Venus. The flyby is the first of seven that will draw Parker ever closer to the sun. (Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP)
Foto: Ilustrasi dari NASA menunjukkan pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe mendekati matahari. (Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Usia matahari akhirnya bisa diketahui. Bintang besar itu dikabarkan berusia 4,6 miliar tahun dan kemungkinan akan hidup hingga 10 miliar tahun lagi.

Dalam prosesnya, pusat tata surya itu akan mengalami perubahan. Dalam sebuah skenario, 5 miliar tahun lagi Matahari menyusut dengan bagian luar membesar hingga mencapai Mars.

Itu artinya dalam proses kematiannya, Matahari akan menelan Bumi. Namun apabila saat itu planet masih ada, karena ada prediksi tempat tinggal manusia ini hanya akan ada hingga 1 miliar tahun lagi.

Salah satu prediksi soal Matahari diungkapkan sebuah tim peneliti tahun 2018. Menurut mereka Nebula akan menjadi gelembung gas dan debu yang bercahaya.

"Ketika sebuah bintang mati, akan mengeluarkan gas dan debu dikenal sebagai selubung ke luar angkasa. Selubung itu bisa mencapai setengah dari masa bintang. Ini akan mengungkapkan inti bintang yang pada titik ini masih berjalan, kehabisan bahan bakar, lalu mati," kata salah satu penulis makalah dari Universitas Manchester dan astrofisikawan Albert Ziljstar, dikutip Science Alert, Selasa (2/11/2021).

Ziljstar menambahkan dalam waktu 10 ribu tahun lagi terdapat selubung bersinar yang keluar yang dibuat inti panas Matahari. Itulah saat Nebula terlihat.

Sementara itu terdapat prediksi dampak Bumi, jika masih ada, saat Matahari mati nantinya. Futurism memprediksi manusia di Bumi tidak akan menyadari secara langsung saat hal itu terjadi.

Mereka baru sadar absennya Matahari 8,5 menit kemudian. Namun keadaan akan berubah yakni Matahari tidak ada dan hari akan berubah menjadi malam selamanya.

Bumi kabarnya juga akan melakukan perjalanan antar bintang. Kecepatannya Bumi saat itu 18 mil per detik. Sejumlah benda antariksa seperti Bulan dan planet lain yang memantulkan cahaya Matahari juga akan berubah gelap saat itu.

Matinya Matahari juga akan berdampak pada suhu di Bumi. Futurism mencatat suhunya akan anjlok secara bertahap.

Di minggu pertama, suhu ada di bawah 0 derajat yang kemudian turun -100 derajat di tahun pertama. Jutaan tahun kemudian, suhu di Bumi berubah menjadi -240 derajat.

Namun panas Bumi tetap bisa dirasakan dan sejumlah manusia akan bertahan hidup dengan bertahan di dekatnya.

Matahari yang mati juga membunuh makhluk hidup. Proses fotosintesis yang memanfaatkan sinar Matahari akan terhenti dan tanaman juga ikut mati.

Hanya sebagian besar spesies yang bertahan hidup, namun tak lama kemudian akan musnah juga.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video:Cetak Sejarah! Katy Perry & All Female Crew Jelajah Luar Angkasa

Next Article Matahari Bakal Mati, Ini Prediksi Nasib Bumi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular