Induk XL & Smartfren Disebut Kopdar, Mau Susul Indosat-Tri?

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
11 October 2021 17:45
Smartfren Foto: Smartfren (CNN Indonesia/Hani Nur Fajrina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua operator telekomunikasi Indonesia, XL Axiata dan Smartfren dikabarkan mau menyusul Indosat-Tri Indonesia untuk merger. Kabar ini setelah ada kabar dua induk usaha Axiata Group serta Sinar Mas Group menjajaki pilihan termasuk penggabungan kedua operasi telekomunikasi di tanah air.

Dua orang sumber yang enggan disebutkan namanya menyebutkan pemilik XL Axiata dan Smartfren bekerja sama dengan para penasihat untuk mempertimbangkan opsi mencakup kesepakatan seputar berbagi jaringan, dikutip Bloomberg, Senin (11/10/2021).

Sumber tersebut mengatakan musyawarah soal pembicaraan tersebut masih berlangsung. Belum ada kepastian merger antara XL dengan Smartfren.

Kedua perusahaan juga telah angkat bicara soal kabar ini. Presiden Direktur Smartfren Telecom, Merza Fachys mengatakan pihaknya terbuka baik berkonsolidasi atau berkolaborasi dengan pelaku industri lain.

"Smartfren terbuka untuk berkonsolidasi atau berkolaborasi dengan pemain industri lain dengan tujuan efisiensi operasional. Namun semua pihak harus mendapatkan keuntungan yang sama," kata dia.

Hal yang sama diutarakan oleh presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini. Pihak XL selalu terbuka untuk konsolidasi dengan pihak manapun. Bloomberg menuliskan Dian menyerahkan kepada pemegang saham.

Pada 2019, Axiata pernah didekati CK Hutchison untuk kemungkinan penyatuan operasional telekomunikasi di Asia Tenggara, ungkap laporan Bloomberg News.

Kabar ini terungkap tak lama setelah Indosat dan Tri Indonesia resmi bersatu. Hasil merger keduanya bernama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk ("Indosat Ooredoo Hutchison").

Dalam keterangan resminya pada Kamis (16/9/2021), hasil penyatuan itu menjadikan perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia. Perkiraan pendapatan tahunannya adalah US$3 miliar.

" Perusahaan memperkirakan rasio proses (run rate) tahunan sinergi sebelum pajak akan mencapai US$300-400 juta dalam tiga hingga lima tahun ke depan," ujar perusahaan .

Sementara itu Bloomberg menuliskan PT Telkom Indonesia yang dimiliki negara masih menjadi operator terbesar di Indonesia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

'5G Bukan Sekadar untuk Nonton Video atau Chatting Saja'


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading