Sebelum Beli Newcastle, Pangeran Saudi Danai Perusahaan Game

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
08 October 2021 19:42
FILE - In this Monday, June 24, 2019 file photo, Saudi Arabia's Crown Prince Mohammed bin Salman meets with Secretary of State Mike Pompeo at Al Salam Palace in Jeddah, Saudi Arabia. English Premier League club Newcastle was taken over by Saudi Arabia's sovereign wealth fund on Thursday, Oct. 7, 2021 after a protracted takeover. The takeover by the Saudi Public Investment Fund initially collapsed last year over concerns about how much control the kingdom's leadership would have in the running of Newcastle amid concerns about Saudi human rights abuses and the pirating of sports rights. (AP Photo/Jacquelyn Martin, Pool, File)
Foto: AP/Jacquelyn Martin

Jakarta, CNBC Indonesia - Sovereign Wealth Fund Arab Subdi tengah mengejar investasi di industri yang telah lama disukai oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman, yakni video game. Dana Investasi Publik yang berbasis di Riyadh mengakuisisi lebih dari US$ 3 miliar (Rp 42,6 triliun) saham di tiga pembuat video game Amerika Serikat (AS) pada kuartal IV.

Mereka termasuk Activision Blizzard Inc., Electronic Arts Inc. dan Take-Two Interactive Software Inc. Dilansir dari Aljazeera, PIF (Saudi Public Investment Fund) yang diketuai oleh Pangeran Mohammed pada 2016 mengatakan dia adalah bagian dari generasi Saudi pertama yang tumbuh besar dengan bermain video game.

Putra mahkota memuji video game, dan menyebutkan game favoritnya adalah seri Call of Duty, waralaba terlaris Activision. Pada November, anak perusahaan dari organisasi amal putra mahkota, Yayasan Mohamed bin Salman, mengatakan membeli sepertiga saham di SNK Corp., pengembang Jepang King of Fighters dan Samurai Shodown. Badan amal, juga dikenal sebagai Yayasan MiSK. Yayasan mengatakan akan meningkatkan kepemilikannya menjadi 51% di masa depan.

SWF ini mengakuisisi 14,9 juta saham Activision dengan nilai pasar hampir US$ 1,4 miliar pada kuartal IV, menurut Formulir 13F yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS. Pembelian lainnya termasuk 7,4 juta saham Electronic Arts dan 3,9 juta saham Take-Two masing-masing bernilai sekitar US$ 1,1 miliar dan US$ 826 juta, pada akhir Desember.

Sebelumnya, Arab Saudi juga baru saja mengambil alih Klub sepak bola Liga Premier Inggris Newcastle United. Hal ini dilakukan pengambilalihan yang berlarut-larut dan pertarungan hukum yang melibatkan kekhawatiran tentang pembajakan dan pelanggaran hak di kerajaan itu.

"Premier League, Newcastle United Football Club, dan St James Holdings Limited hari ini telah menyelesaikan sengketa pengambilalihan klub oleh konsorsium PIF, PCP Capital Partners, dan RB Sports & Media," demikian pernyataan Premier League.

Pengambilalihan 300 juta pound (US$ 409 juta) oleh PIF runtuh tahun lalu karena kekhawatiran tentang seberapa besar kendali kepemimpinan kerajaan dalam menjalankan Newcastle di tengah kekhawatiran tentang pelanggaran hak asasi manusia Saudi dan pembajakan hak olahraga.


(rah/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kominfo Sambut Inisiatif BNI Kembangkan Industri Game

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular