Data Peminjam Pinjol Diacak-acak, Ini Penjelasan Kominfo

Tech - Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 June 2021 18:30
cover topik/bunga fintek naik luar Foto: cover topik/bunga fintek naik luar (Aristya Rahadian Krisabella)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penyebab data peminjam pinjaman online atau pinjol yang tersebar disebabkan oleh pengguna yang tidak membaca syarat dan ketentuan. Sebab pada prinsipnya suatu aplikasi bisa mengakses data penggunanya bila sudah ada persetujuan penggunanya.

Sayangnya baru kurang 1 persen pengguna di Indonesia yang membaca syarat dan ketentuan di aplikasi yang digunakan.

"Data diakses prinsipnya melalui persetejuan pengguna. Pengguna kita kadang tidak pernah membaca syarat dan ketentuan. Sehingga mereka melakukan I agree, I accept, I allow dan seterusnya," Plt Direktur Pengendalian Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Teguh Arifiadi dalam Webinar Mencari Solusi Penanganan Pinjaman Online Ilegal dikutip dari kanal Youtube Jasa Keuangan, Senin (21/6/2021).

Aplikasi sebenarnya telah meminta izin pemilik HP untuk mengakses data-data pribadinya. Masyarakat penggunanya juga yang memberikan akses itu termasuk dari fintek.

Namun dia mengatakan masih ada yang memaksa menginstall dan menyetujui pengaksesan tersebut atau ada juga yang tidak paham namun tetap memberikan persetujuannya. Sayangnya ada resiko dari pemberian persetujuan untuk menggunakan aplikasi fintech tadi.

Tapi memang ada pemicu lain untuk tetap menggunakan aplikasi. Yakni akses dana peminjaman yang lebih cepat dibandingkan lembaga legal atau perbankan.

"Kuncinya ada pada kesadaran masyarakat untuk tidak memberikan," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan Karo Penmas Divhumas Polri, Rusdi Hartono. Dia mengatakan semua ini kembali lagi ke masyarakat untuk bijak dan berhati-hati saat menggunakan gadgetnya.

Menurutnya jangan asal klik padahal sudah ada kejadian karena masalah tersebut. Pada akhirnya mereka masuk dalam jebakan para pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Masyarakat masuk jebakan daripada pihak yang tidak bertanggung jawab sehingga datanya bisa diakses oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," kata dia.

Himbauan untuk tidak asal klik sebenarnya berlaku untuk semua aplikasi bukan hanya pinjol. Rusdi mengatakan saat klik bisa muncul video porno yang akhirnya mencari data orang.

"Tidak hanya pinjol, ketika klik muncul video porno. Ujung-ujungnya mencari data orang-orang mengakses aplikasi itu. Kembali ke kesadaran masyarakat, kebijakan masyarakat. Tidak asal main klik," jelas Rusdi.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Ini Daftar 147 Pinjol Resmi OJK, yang Lain Tipu-tipu!


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading