Hati-Hati! Dompet Bitcoin Ternyata Bisa Dihack

chd, CNBC Indonesia
11 June 2021 20:50
Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Cryptocurrency (Photo by Art Rachen on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hati-hati bagi investor kripto, terutama investor Bitcoin. Saat ini, para peretas (hacker) dapat melancarkan aksinya untuk meretas dompet Bitcoin milik investor dengan menggunakan komputer kuantum.

Meskipun saat ini komputer kuantum masih sangat baru, namun pemerintah dan perusahaan sektor swasta seperti Microsoft dan Google dituntut untuk bekerja untuk mewujudkannya.

Dalam satu dekade, komputer kuantum bisa menjadi cukup kuat untuk memecahkan keamanan kriptografi yang melindungi ponsel, rekening bank, alamat email, dan dompet bitcoin.

"Jika Anda memiliki komputer kuantum hari ini, dan Anda adalah sponsor dari negara China, kemungkinan besar dalam waktu sekitar delapan tahun, Anda dapat memecahkan kode blockchain di dompet digital," kata Fred Thiel, CEO perusahaan penambang cryptocurrency Marathon Digital Holdings, dikutip dari CNBC International.

Hal inilah yang menjadikan kriptografer di seluruh dunia berlomba untuk membuat protokol enkripsi yang tahan terhadap serangan kuantum.

Quantum Hacking

Saat ini, sebagian besar dunia menjalankan sesuatu yang disebut kriptografi asimetris, di mana individu menggunakan password pribadi atau publik untuk mengakses hal-hal seperti e-mail dan dompet kripto.

"Setiap lembaga keuangan, ketika akan login di ponsel Anda, hal itu dapat diretas dengan komputer kuantum," kata Thiel, mantan direktur Utimaco, perusahaan kriptografi terbesar di Eropa, dilansir dari CNBC International.

Ultimaco telah bekerja sama dengan Microsoft, Google, dan perusahaan teknologi komputasi lainnya dalam enkripsi pasca-kuantum.

Password pribadi dan publik memungkinkan pengguna menghasilkan tanda tangan digitalnya dan menggunakan password pribadi mereka yang dapat diverifikasi oleh siapa saja yang memiliki password publik terkait.

Dalam kasus mata uang kripto seperti Bitcoin, tanda tangan digital ini disebut Elliptic Curve Digital Signature Algorithm, dan ini memastikan bahwa Bitcoin hanya dapat dibelanjakan oleh pemiliknya yang sah.

Secara teoritis, seseorang yang menggunakan komputasi kuantum dapat merekayasa balik sandi pribadi Anda, memalsukan tanda tangan digital Anda, dan kemudian mengosongkan dompet bitcoin Anda.

"Jika saya berurusan dengan rasa takut ... saya akan memberi tahu Anda bahwa di antara jenis tanda tangan digital pertama yang akan dipecahkan oleh komputer kuantum adalah kurva eliptik, seperti yang kita gunakan hari ini, untuk dompet bitcoin," kata Thorsten Groetker , mantan CTO Utimaco.

Buatlah Pengaman Ganda Pada Dompet Kripto Anda

Para pakar kripto mengatakan kepada CNBC International bahwa mereka tidak terlalu khawatir tentang aksi peretasan kuantum dompet Bitcoin karena beberapa alasan.

Founder Castle Island Venture, Nic Carter menunjukkan bahwa jeda kuantum akan terjadi secara bertahap.

"Kami akan memiliki banyak peringatan jika komputasi kuantum mencapai tahap kedewasaan dan kecanggihan di mana ia mulai mengancam kriptografi inti kami." Kata Carter, seperti yang diwartakan oleh CNBC International.

Ada juga fakta bahwa komunitas sudah mengetahui terlebih dulu bahwa peretasan itu akan datang dan para peneliti sedang dalam proses membangun kriptografi yang aman.

"Institut Sains dan Teknologi Nasional (NIST) telah mengerjakan standar baru untuk enkripsi untuk masa depan yang tahan terhadap serangan hacker kuantum," kata Thiel.

NIST sedang menjalankan proses seleksi kandidata, di mana lembaga tersebut akan memilih kandidat terbaik dan proses seleksi akan dilakukan sesuai standar yang berlaku.

"Ini masalah teknis, dan harus ada solusinya. Ada algoritma baru dan aman untuk tanda tangan digital. ... Anda akan memiliki waktu bertahun-tahun untuk memindahkan dana Anda dari satu akun ke akun lainnya." Kata Groetker.

Setelah kriptografi sudah aman dari serangan hacker kuantum, standar yang baru akan dibangun dan proses migrasi secara massal akan dimulai.

"Setiap orang yang memiliki Bitcoin atau Ethereum akan mentransfer dana [mereka] dari identitas digital yang diamankan dengan jenis sandi yang alam ke dompet baru atau dapat membuat akun baru yang tentunya dengan standar keamanan yang cukup tinggi dengan menggunakan sandi baru" ujarnya.

Namun, peningkatan keamanan semacam ini mengharuskan pengguna untuk lebih proaktif. Dalam beberapa skenario, di mana rekening uang fiat dipusatkan melalui bank, proses ini mungkin lebih mudah daripada membutuhkan jaringan pemegang kripto yang terdesentralisasi untuk memperbarui sistem mereka satu per satu.

Tetapi ada cara untuk mengatasi kegagalan semacam ini dalam peningkatan keamanan. Misalnya, sebuah organisasi dapat mengunci semua akun yang masih menggunakan jenis kriptografi lama dan memberi pemilik cara untuk mengaksesnya.

Maksud dari Trade-off di sini adalah hilangnya anonimitas ketika pengguna ingin mendapatkan kembali saldo mereka.


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia Orang Terkaya di Dunia dari Aset Kripto & Bitcoin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular