Digitalisasi Jadi Kunci Toko Bahan Kue Ini Cuan di Pandemi

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
19 April 2021 12:31
Suasana Toko Bahan Kue Susandewiksu saat mengemas barang. (dok: Shopee)
Foto: Suasana Toko Bahan Kue Susandewiksu saat mengemas barang. (dok: Shopee)

Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi Covid-19 menjadi masa-masa yang berat dan penuh tantangan bagi pelaku usaha termasuk UMKM. Meski begitu, banyak UMKM yang kini mulai beradaptasi dan bangkit kembali meski pandemi Covid-19 masih berlangsung, salah satunya toko master bahan kue asal Malang, Jawa Timur, Susandewiksu.

Susan, sang pemilik toko bahan kue mengakui situasi pandemi membuatnya harus lebih kreatif dalam memasarkan produknya, termasuk mengembangkan bisnisnya dengan beralih ke online lewat platform e-commerce. Dengan kemudahan transaksi dari platform, target pasarnya secara otomatis mulai mencari kebutuhan bahan baku membuat kue secara online.

"Kesempatan yang ada harus dilanjutkan dengan taking action yaitu kita mencobanya. Di awal memulai bisnis, kami tidak ada nama toko akhirnya suami mendaftarkan atas nama saya susandewiksu. Boleh dibilang nama tokonya asal, tetapi luar biasa saya berterima kasih dengan Shopee dapat membantu kami yang awalnya buta teknologi menjadi gajah dalam waktu singkat menurut penilaian para supplier kami" ujar Susan, Senin (19/04/2021).

Bahkan ketika pandemi Covid-19, tokonya mampu bertahan dan tumbuh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Secara pertumbuhan pun Susandewiksu sendiri berhasil meningkat lebih dari 2 kali lipat di tahun 2020, dengan strategi sebagai "Service Excellence".

Lewat strategi ini Susan menjaga kualitas produk serta service yang ia berikan kepada pelanggan. Susan mengutamakan jati diri karakter brand serta pengalaman belanja yang unik menjadi kunci Susandewiksu mendapatkan loyalitas konsumen agar usahanya laris manis.

Sebagai contoh, dari hasil strategi Service Excellence ini ia temukan terdapat satu konsumen yang melakukan pembelian hingga 32x dengan nominal pembelanjaan yang semakin besar.

Dari semula dia menjalankan bisnis ini hanya sebagai sampingan, kini toko Susandewiksu sebagai fokus utama kegiatannya. Pasalnya, dia menilai apabila bisnis yang dilakukan dengan pola pikir sampingan, maka hasilnya hanya akan jadi sampingan.

Dengan pola pikir yang terarah inilah ia berpendapat usahanya di Shopee dapat memiliki pertumbuhan yang baik serta selalu didukung oleh pihak Shopee yang terus berkomunikasi agar bisnisnya semakin tumbuh.

Memasuki bulan Ramadan, bahan baku kue merupakan salah satu kategori yang paling banyak dibutuhkan pembeli. Untuk itu Susandewiksu mempersiapkan secara detail bisnisnya agar bisa menjawab kebutuhan pasar. Persiapan kelancaran logistik dipastikan untuk mengantisipasi lonjakan pesanan.

"Produk kami harus dipastikan ready stock setiap harinya dan selalu cepat di produksi kembali karena di bulan Ramadan ini produk yang dibeli semakin beragam mulai dari bahan baku kue, sampai makanan ringan dari UMKM lokal," katanya.

Suasana Toko Bahan Kue Susandewiksu saat mengemas barang. (dok: Shopee)Foto: Suasana Toko Bahan Kue Susandewiksu saat mengemas barang. (dok: Shopee)

Susan sendiri juga mengikuti kampanye Big Ramadan Sale dari Shopee. Lewat kampanye ini pembeli dapat memenuhi berbagai kebutuhan esensial harian dengan ragam penawaran menarik dari Shopee.

Lonjakan pesanan di tengah kampanye sendiri banyak ditunggu masyarakat Indonesia sudah menjadi langganan baginya, ia akui Susandewiksu pernah mendapat 700-800 order dalam sehari. Tantangan tersebut dapat diselesaikan dengan mempersiapkan tim yang sigap untuk bisa melakukan packing sampai pengiriman barang yang SLA-nya ia tentukan maksimal harus terkirim dalam 2 jam lewat ojek online.

Dengan beralih ke online, kini usaha Susan yang dimulai dari garasi rumah sudah memiliki fasilitas yang terintegrasi dengan rekanan ekspedisi lokal yang siap mengantarkan produk-produk Susandewiksu. Semangat Susan dalam menjalankan usaha dan respon positif dari pengguna Shopee turut mendorong pertumbuhan bisnisnya. Saat ini dia sudah memiliki 30 karyawan, yang awalnya hanya dibantu oleh dua asisten rumah tangga.

"Menjadi ibu rumah tangga yang gaptek bukan jadi alasan untuk tidak memulai usaha yang dapat dipelajari dengan berbagai sumber informasi, kuncinya adalah berani memulai," katanya.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mantap! Grab & Induk Shopee Kini Jadi Bank Digital

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular