
Kebijakan Privasi Baru Bikin Apple App Store Makin Powerfull

Jakarta, CNBCÂ Indonesia- Rencana raksasa teknologi Apple yang akan segera meluncurkan iOS baru untuk para penggunanya dinilai hanya akan menguntungkan dan memperkuat platform aplikasi milik Apple, App Store.
Seperti yang sudah diumumkan beberapa waktu lalu, aturan baru untuk aplikasi iOS mengharuskan pengembang untuk mencantumkan semua aktivitas terkait privasi yang dilakukan aplikasinya, seperti dikutip dari CNBCÂ Internasional. Hal Ini meliputi apakah aplikasi memerlukan akses ke kamera ponsel, mikrofon, atau melacak perangkat.
Apple secara konsisten mengatakan bahwa perubahan pada platformnya, yang diumumkan Juni lalu, adalah tentang privasi.
"Kami percaya privasi adalah hak asasi manusia dan bahwa pengguna harus memiliki transparansi dan pilihan tentang bagaimana data mereka dikumpulkan dan digunakan. Kami telah berinvestasi dalam teknologi pelestarian privasi selama beberapa dekade, dengan Pencegahan Pelacakan Cerdas di Safari, Label Privasi di App Store, Masuk dengan Apple, dan Transparansi Pelacakan Aplikasi. Fitur privasi kami berlaku untuk semua pengembang - termasuk Apple. Tetapi pengguna tidak akan melihat permintaan Transparansi Pelacakan Aplikasi dari Apple karena kami tidak melacak pengguna. "
Namun, para profesional periklanan digital mengatakan kemungkinan besar ada keuntungan tersendiri bagi Apple, yakni peningkatan kekuasaan atas App Store-nya, yang memberi Apple kendali lebih besar atas jenis-jenis aplikasi yang menjadi populer dan mendapatkan keuntungan dari data tersebut.
Secara khusus, ini dapat mempersulit pembuat aplikasi untuk menarik konsumen untuk mengunduh aplikasi mereka melalui iklan dalam aplikasi. Karena kebijakan privasi ini, dapat membantu Apple memandu konsumen ke aplikasi yang dipilihnya dan disorot di App Store untuk tujuan bisnisnya sendiri. Misalnya, Apple dapat menyoroti lebih banyak game atau permainan yang merupakan langganan, atau klien iklan digital di platform App store.
Adapun tahun 2020 lalu, iklan digital di App Store, menghasilkan pendapatan sebesar USD 53,8 miliar dolar AS atau setara angka ini dengan Rp 772 triliun rupiah (kurs USD 1 = Rp 13.500). Angka ini naik 16% dibandingkan capaian pada tahun 2019 lalu.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pandemi, Transaksi Apple App Store Tembus Rp 9.191 Triliun