5,5 Juta Orang Telah Terima Manfaat Kartu Prakerja

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 March 2021 18:43
Presiden Joko Widdo dalam Pengarahan Presiden RI kepada Penerima Kartu Prakerja Tahun 2020-2021, 17 Maret 2021. (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)
Foto: Presiden Joko Widodo (Biro Pers Sekretariat Presiden/ Lukas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program Kartu Prakerja sudah masuk gelombang ke-14 dan telah diberikan kepada 5,5 juta orang dari 55,6 juta pendaftar di 514 kabupaten/kota.

Ekosistem yang kolaboratif juga telah dibangun oleh Program Kartu Prakerja. Saat ini terdapat 7 Platform Digital, 5 Mitra Pembayaran, 165 Lembaga Pelatihan, dan lebih dari 1.700 jenis pelatihan yang telah diasesmen dan terus dievaluasi dengan melibatkan tim ahli independen.

"Lima jenis pelatihan yang paling banyak diminati antara lain pemasaran online, food and beverage, IT, perkantoran, dan kewirausahaan. Kesemuanya memang banyak dibutuhkan pasar dan industri," ujar Presiden RI, Joko Widodo di Jakarta, Rabu (17/3/2021).

Program kartu prakerja ini diluncurkan pada pertengahan Maret 2020. Program Kartu Prakerja ini bertujuan mendampingi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan sekaligus menjadi 'bantalan ekonomi' dalam menjaga daya beli sebagai imbas pandemi Covid-19.

Presiden Jokowi berharap para penerima Kartu Prakerja dapat menjadi motivator bagi rekan-rekannya untuk bersama bangkit dalam pemulihan ekonomi, melalui penguasaan skill, etos kerja, maupun semangat wirausaha yang didapat selama mengikuti pelatihan dalam program ini.

"Kita harus yakin bahwa jika kita berusaha meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, maka peluang dan ruang-ruang yang terbuka akan lebih banyak lagi. Jangan berhenti belajar, jangan berhenti meningkatkan skill. Kita ini sedang kejar-kejaran dengan perubahan," ujarnya.

Selanjutnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku ketua Komite Cipta Kerja menambahkan, Program Kartu Prakerja ikut mengakselerasi inklusi keuangan dengan membuka akses kepada 25% Penerima Kartu Prakerja yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank maupun e-wallet.

"Program ini juga memicu kebiasaan belajar baru yang sangat dibutuhkan pada era 4.0, yaitu secara daring dan mandiri. Dengan kata lain, Program Kartu Prakerja mendorong perluasan literasi digital masyarakat," tutur Airlangga.

Program Kartu Prakerja mendorong kewirausahaan, mulai dari bagaimana memulai bisnis, mengatur keuangan, membuat produk, memasarkan dan menjual produk, sampai dengan bagaimana membentuk badan usaha.

"Para wirausaha alumni program Kartu Prakerja juga akan difasilitasi untuk mendapatkan modal usaha, dengan skema pembiayaan yang mudah dan murah melalui sinergi antara program Kartu Prakerja dengan program KUR Super Mikro," pungkasnya.

Sebagai informasi, Survei Angkatan Kerja Nasional BPS Agustus 2020 menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja berhasil menjalankan misi gandanya sebagai program semi-bantuan sosial. Data mencatat sebanyak 88,9% Penerima Kartu Prakerja menyatakan keterampilan kerja mereka meningkat, dan 81,2% menggunakan insentif yang diterima untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Adapun Survei Evaluasi yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program Kartu Pra Kerja dengan responden lebih dari 4 juta orang menemukan bahwa 62% penerima Kartu Pra Kerja belum pernah menerima pelatihan atau kursus dalam bentuk apapun.

Selain dana pelatihan sebesar Rp 1 juta per orang, insentif senilai masing-masing Rp 600 ribu yang diberikan empat kali dalam empat bulan juga dianggap sangat membantu kondisi penerima Kartu Pra Kerja dalam situasi ekonomi seperti ini.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Minggir, Ahli Flu Dunia Rapat Bahas Ancaman Virus Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular