Said Aqil: LRT Jabodebek Dioperasikan Juli 2022!

Tech - Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
10 March 2021 19:23
Said Aqil Siradj Foto: Said Aqil Siradj

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengoperasian Light Rapid Transit (LRT) fase satu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) ditargetkan selesai pada Juli 2022. Mundur sebulan dari target sebelumnya di Juni 2022.

Mengutip keterangan resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero), progres pembangunan fase 1 LRT Jabodetabek telah mencapai 83,37%. Dengan rincian lintas pelayanan I Cawang - Cibubur sudah 93,67%, lintas pelayanan II Cawang - Kuningan - Dukuh Atas sudah 82,44%. Serta lintas pelayanan III Cawang - Bekasi Timur sudah 76,94%.

Komisaris Utama PT KAI, Said Aqil Siroj memastikan proyek strategis nasional ini selesai tepat waktu meski di tengah pandemi Covid - 19.

"Alhamdulillah, sampai saat ini saya tidak melihat ada kekurangan pada pengerjaan LRT Jabodebek ini, semua berjalan dengan baik. Seluruh pihak terus bekerja keras baik dari Kemenhub, KAI, Adhi Karya, Inka, dan LEN. Saya harapkan proyek ini dapat dioperasikan tepat waktu di bulan Juli 2022," ujar Said yang juga menjabat sebagai Komisaris Independen KAI, dalam rilis, Rabu (10/3/2021).

Said yakin hadirnya LRT Jabodebek akan mempunyai dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat. LRT Jabodebek akan mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, mengatakan proyek LRT Jabodebek merupakan Proyek Strategis Nasional yang menjadi salah satu tugas penyelesaian kepada KAI. Ia melanjutkan LRT Jabodebek merupakan proyek kerja sama sinergi BUMN yang dikoordinir oleh Satker LRT Jabodebek di Kementerian Perhubungan.

"Harapannya proyek ini dapat selesai dengan tepat waktu dan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang ada di Jabodebek untuk mengurai kemacetan dan meningkatkan kualitas hidup dengan transportasi massal yang lebih baik dari waktu ke waktu," kata Didiek.

Fase 1 LRT Jabodebek ditargetkan untuk dapat dioperasikan di bulan Juli 2022 dengan 18 stasiun pemberhentian. Adapun pengoperasiannya akan dilakukan secara otomatis tanpa masinis dengan sistem persinyalan CBTC grade of automation level 3.

Saat ini, KAI masih melakukan uji coba dinamis dengan menjalankan kereta LRT di jalurnya. Adapun sebagian kereta yang telah lulus uji selanjutnya akan dilakukan pengujian komunikasi dengan sistem persinyalan.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017, KAI ditugaskan untuk melakukan penyelenggaraan Sarana dan Prasarana LRT termasuk pendanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek. KAI nantinya juga akan memanfaatkan, mengelola, dan mengusahakan kawasan TOD (Transit Oriented Development) yang ada di sekitar jalur LRT Jabodebek.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson mengakui terdapat kendala dalam pengerjaan proyek tersebut. Karena dipatok sudah bisa beroperasi di tahun 2021 tapi mundur ke Juni 2022.

"Memang dibandingkan rencana awal ada kemunduran akibat pembebasan tanah dan penetapan lokasi di lokasi ini," ujarnya, Rabu (11/11/20).

Mengenai molornya proyek ini juga pernah dijelaskan Direktur Operasi 2 Adhi Karya Pundjung Setya Brata. Dia menjelaskan mundurnya penyelesaian proyek LRT Jabodebek dipengaruhi oleh pandemi Covid-19 dan molornya pembebasan lahan untuk depo.


[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading