
Mau Rapid Test Antigen Rp 250 Ribu? Ini Daftar Lokasinya

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menetapkan harga maksimum rapid test antigen di Pulau Jawa sebesar Rp 250 ribu, sedangkan luar Pulau Jawa sebesar Rp 275 ribu. Ketetapan ini tertuang dalam Surat Edaran No HK.02.02/I/4611/2020 yang dikeluarkan per tanggal 18 Desember 2020.
Di beberapa stasiun kereta api, rapid test antigen juga disediakan dengan harga relatif miring. Tetapi berdasarkan pengalaman, antrean cukup panjang. Banyak yang merasa butuh mencari tempat lain agar tidak berdesak-desakan.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut daftar harga baru rapid test antigen di beberapa rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya:
1. RS Universitas Indonesia (RSUI), Depok
a. On the spot (Klinik Melati):
- Harga baru: Rp 275.000 (termasuk biaya administrasi)
- Hasil tes: maksimal 3 jam
- Jadwal tes:
Senin-Jumat 08.00-16.00
Sabtu: 08.00-12.00
- Jadwal pendaftaran: pendaftaran h-1 secara online
b. Drive thru
- Harga baru: Rp 400.000 (termasuk biaya administrasi)
- Hasil tes : maksimal 3 jam
- Jadwal tes: Senin-Sabtu 08.00-12.00
- Jadwal pendaftaran: pendaftaran h-1 maksimal pukul 15.00
- Tambahan surat keterangan hasil rapid test: Rp 75.000 (pengambilan di Klinik Melati)
2. Siloam Hospitals
a. Swab antigen
Harga baru: Rp 235.000
- Tes swab antigen
- Surat keterangan hasil
b. Paket antigen
Harga baru: Rp 379.000
- Tes swab antigen
- Tes rapid antibodi
- Konsultasi dokter
- Vitamin
- Surat keterangan hasil
3. OMNI Hospitals
a. Harga baru: Rp 250.000
- 1 kali test swab antigen
- Surat hasil swab test
Jadwal pendaftaran: H-1 test swab antigen
b. Jadwal pengambilan test:
- OMNI Hospital Alam Sutera
Senin-Jumat 10.00-11.00, 14.00-15.00
Sabtu: 10.00-11.00
- OMNI Hospital Pulomas
Senin-Jumat 08.00-10.00, 15.00-16.00
Sabtu 08.00-10.00
- OMNI Hospital Cikarang
Senin-Jumat 10.00-14.00
Sabtu 10.00-12.00
- OMNI Hospital Pekayon
Senin-Sabtu: 07.00-09.00
Selengkapnya cek halaman berikut ini >>>>>
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Buka-bukaan Kenapa Pandemi Covid-19 Belum Berubah Endemi
