Sejumlah Ilmuan Brazil menyusuri jalan setapak sempit lumpur melalui hutan hujan lebat. Para peneliti memiliki misi, menangkap kampret alias kelelawar dan membantu mencegah pandemi global berikutnya. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Institut Fiocruz yang dikelola pemerintah Brasil untuk mengumpulkan dan mempelajari virus yang ada pada hewan liar- termasuk kelelawar- yang diyakini banyak ilmuwan terkait dengan wabah Covid-19. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Tujuannya sekarang adalah untuk mengidentifikasi virus lain yang mungkin sangat menular dan mematikan pada manusia, dan menggunakan informasi tersebut untuk menyusun rencana untuk menghentikan mereka agar tidak menginfeksi manusia sehingga dapat mencegah potensi wabah penyakit global berikutnya sebelum dimulai. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Dan tim Brasil hanyalah satu dari sekian banyak tim yang berlomba di seluruh dunia untuk meminimalkan risiko pandemi kedua abad ini. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Bukan kebetulan jika banyak ilmuwan penyakit memusatkan perhatian pada kelelawar, satu-satunya mamalia terbang di dunia. Kelelawar dianggap sebagai inang asli atau perantara beberapa virus yang telah menimbulkan epidemi baru-baru ini, termasuk SARS, MERS, Ebola, virus Nipah, virus Hendra, dan virus Marburg. (AP Photo/Silvia Izquierdo)
Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa virus berasal dari lima sumber mamalia yang paling umum seperti primata, hewan pengerat, karnivora, ungulata, dan kelelawar. Yang berasal dari kelelawar adalah yang paling mematikan pada manusia. Kelelawar adalah kelompok yang beragam, dengan lebih dari 1.400 spesies terbang di setiap benua kecuali Antartika. (AP Photo/Silvia Izquierdo)