Simulasi grafis kendaraan luar angkasa China, Chang'e 5, yang mengorbit Bulan, wahana luar angkasa China tengah mengorbit Bulan sebagai persiapan membawa kembali sampel permukaan Bulan ke Bumi. Hal ini menjadi momen pertama dalam nyaris 45 tahun terakhir. Senin (7/12/2020) waktu setempat. (China National Space Administration/Xinhua via AP)
Seperti dilansir Associated Press, Senin (7/12/2020), modul pendakian pada kendaraan luar angkasa Chang'e 5 berhasil memindahkan satu kontainer berisi 2 kilogram sampel permukaan Bulan, setelah berlabuh pada robot pesawat luar angkasa pada Minggu (6/12) waktu setempat. (China National Space Administration/Xinhua via AP)
Kendaraan orbiter dan reentry akan mengelilingi Bulan selama sepekan sambil menunggu jendela waktu yang sempit untuk melakukan perjalanan kembali ke Bumi sejauh 383 ribu kilometer yang akan ditempuh selama tiga hari. (China National Space Administration/Xinhua via AP)
Pesawat luar angkasa itu nantinya akan 'memantul' dari atmosfer Bumi untuk memperlambat kecepatannya sebelum kendaraan reentry memisahkan diri dan meluncurkan parasut untuk mendarat di stepa yang luas di Inner Mongolia, yang menjadi lokasi pendaratan pesawat luar angkasa Shenzhou. (China National Space Administration/Xinhua via AP)
Jika misinya sukses, itu akan menjadikan China sebagai negara ketiga di dunia, setelah Amerika Serikat (AS) dan bekas Uni Soviet yang berhasil membawa bebatuan Bulan ke Bumi. Sampel yang dibawa Chang'e 5 ini akan menjadi sampel segar pertama dari permukaan Bulan yang didapatkan ilmuwan sejak kendaraan Uni Soviet, Luna, tahun 1976 silam. (China National Space Administration/Xinhua via AP)