
Jokowi Minta Libur Dikurangi, Begini Kondisi Covid-19 di RI

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy untuk meninjau ulang cuti bersama akhir tahun 2020. Permintaan itu diungkapkan Muhadjir dalam keterangan pers selepas rapat terbatas dari Kantor Presiden, Jakarta, Senin (23/11/2020).
"Kemudian yang berkaitan dengan masalah libur, cuti bersama akhir tahun, termasuk libur pengganti cuti bersama hari raya Idul Fitri, Bapak Presiden memberikan arahan supaya ada pengurangan," ujarnya.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Jokowi mengingat kasus Covid-19 meningkat dalam beberapa hari terakhir. Namun, sebenarnya bagaimana kondisi kasus Covid-19 di Indonesia yang akhirnya membuat Jokowi meminta libur panjang dikurangi?
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus Covid-19 di Indonesia memang meningkat sekitar 2 pekan pasca libur panjang akhir Oktober 2020.
Rekor kasus harian tertinggi tercipta pada 13 November 2020, yakni 5.444 pasien baru. Sehari sesudahnya, pasien baru bertambah 5.272 orang, dan merupakan rekor tertinggi kedua, sejak penyakit ini mewabah.
Hingga 23 November, total ada 11 hari, kasus Covid-19 di Indonesia menembus 4.000 kasus per hari, dan 6 kali di antaranya tercipta dalam 6 hari terakhir secara berturut-turut.
Sementara itu, pada hari ini, kasus konfirmasi positif Covid-19 bertambah 4.442 orang. Jumlah itu didapat dari pengetesan terhadap 40.083 spesimen. Dengan demikian, total konfirmasi positif Covid-19 bertambah jadi 502.110 orang .
Sementara itu, pasien sembuh bertambah 4.198 orang sehingga total menjadi 422.386 orang. Sedangkan kasus meninggal bertambah 118 orang sehingga total menjadi 16.002 orang.
Dengan data-data tersebut, maka total kasus aktif atau pasien covid-19 dalam perawatan mencapai 63.722. Jumlah ini meningkat lebih dari 10.000 pasien hanya dalam 14 hari, yakni 9 November 2020 yang tercatat 53.614 orang.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Buka-bukaan Kenapa Pandemi Covid-19 Belum Berubah Endemi