Akselerasi Bisnis, Gojek Umumkan Penguatan Fokus Manajemen

Jakarta, CNBC Indonesia- Gojek Group mengumumkan penguatan fokus manajemen pada dua bisnisnya yakni layanan Gojek serta layanan pembayaran digital dan finansial, untuk memperkuat pertumbuhan bisnis ke tahap selanjutnya.
Kedua Co-CEO akan berbagai tugas, dengan Kevin Aluwi memimpin layanan Gojek, dan Andre Soelistyo memimpin lini bisnis pembayaran digital GoPay dan layanan finansial lainnya.
Penguatan fokus manajemen kedua lini bisnis ini dilakukan menyusul fundamental perusahaan yang semakin kuat pada 2020. Apalagi, layanan utama Gojek saat ini telah berhasil mencetak laba operasional diluar biaya headquarter (HQ). Total nilai transaksi di dalam platform Gojek group (Gross Transaction Value/GTV) juga mencapai US$ 12 miliar (Rp 170 triliun), tumbuh 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara, GTV GoPay pada 2020 terus meningkat bahkan melebihi total nilai transaksi di masa pra-pandemi. Meski berbagi tugas pada manajemen, Kevin dan Andre akan tetap menjabat sebagai Co-CEO Gojek Group. Perubahan ini akan berlaku efektif di 1 Januari 2021, dan hanya terjadi di tataran operasional perusahaan serta tidak berdampak terhadap struktur organisasi secara Group.
"Dalam perkembangannya, kami melihat bahwa dua portofolio bisnis besar di bawah Gojek Group yaitu layanan dibawah brand Gojek dan layanan pembayaran digital dan keuangan telah tumbuh semakin besar dan tiap portofolio membutuhkan keahlian dan fokus yang berbeda. Oleh karena itu, kami harus mengoptimalkan tim kami untuk bisa memaksimalkan pertumbuhan dari masing-masing bisnis besar tersebut," kata kedua Co-CEO Kevin dan Andre dalam siaran resminya, Rabu (18/11/2020).
Dengan memiliki ruang lingkup dan tanggung jawab yang lebih spesifik, keduanya menilai hal ini akan meningkatkan fokus dan kecepatan dalam mengembangkan produk untuk terus memenuhi kebutuhan masyarakat.
Dengan pemfokusan ini, Andre memimpin tiga unit usaha yaitu pembayaran digital (GoPay), layanan jasa keuangan seperti PayLater serta solusi B2B dan merchant. Sementara itu, Hans Patuwo, akan mengepalai bisnis pembayaran atau GoPay setelah sebelumnya hampir 3 tahun menjabat Chief Operating Officer Gojek. Sebelum bergabung dengan Gojek, Hans adalah salah satu Partner di perusahaan konsultasi manajemen global, McKinsey.
Kemudian Ryu Suliawan, Head of Merchants Gojek yang juga merupakan founder Midtrans, payment gateway yang diakuisisi oleh Gojek pada tahun 2017, akan memimpin lini usaha yang menyediakan solusi B2B dan merchant.
Setelah tiga tahun menjabat, Aldi Haryopratomo akan mundur dari CEO GoPay efektif 1 Januari 2021. Aldi telah memimpin bisnis GoPay, yang awalnya adalah pembayaran non-tunai di layanan Gojek, sekarang menjadi penyedia pembayaran digital terkemuka di Indonesia.
"Setelah kinerja luar biasa selama tiga tahun membangun bisnis pembayaran, Aldi akan mundur dari perusahaan. Di bawah kepemimpinan Aldi, GoPay telah berkembang pesat dan telah menjadi bagian penting dari cara masyarakat Indonesia bertransaksi. Gojek akan selalu berterima kasih atas jasa dan kontribusi Aldi dalam membawa GoPay hingga berkembang seperti saat ini," kata Co-CEO Gojek Group, Andre Soelistyo.
Dalam kesempatan yang sama CEO GoPay, Aldi Haryopratomo mengatakan dalam waktu yang sangat singkat kini GoPay menjadi andalan bagi jutaan konsumen untuk bertransaksi. GoPay dapat menjangkau jutaan pedagang kecil dan mitra driver yang membutuhkan layanan jasa keuangan.
"Saya sangat bersyukur dapat bisa menjadi bagian dari perkembangan GoPay dan bersama tim yang telah membantu membangun perusahaan menjadi seperti sekarang ini. Masa-masa ini tidak akan saya lupakan dan saya bangga dengan apa yang sudah dicapai oleh tim. Saya yakin bahwa perusahaan akan terus memberikan akses ke layanan keuangan bagi masyarakat yang paling membutuhkan," tutup Aldi.
[Gambas:Video CNBC]
Mitra Gojek Merasa Aman Berkat Inovasi #AmanBersamaGojek
(dob/dob)