
Soal Kehalalan Vaksin Covid-19 Sinovac, Ini Kata Bos BPOM

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan terkait dengan kehalalan vaksin Covid-19 Sinovac Biotech yang menjadi pertanyaan banyak pihak.
"Kehalalan vaksin, bahwa berdasarkan evaluasi mutu, bahan yang dipakai, menyangkut vaksin, bahan yang dipakai, bahan aktif, tidak mengandung porcine genetik babi," tegasnya saat Rapat dengan Komisi IX DPR RI Jakarta, Selasa (17/11/2020).
Selanjutnya, karena tidak menggunakan porcine genetik babi, vaksin Sinovac yang saat ini diuji di Bandung menggunakan rekombinan tripsin. Berikutnya, dia juga menyinggung terkait vaksin untuk anak-anak hingga geriatri di atas usia 59 tahun.
"Saat ini Pfizer uji klinik untuk anak-anak usia 13 tahun dan kemudian Sinovac uji klinik, masih tahap 1 dan 2 untuk di atas 60 dan 85 tahun periode 1-2 dari Sinovac. Jadi kita menunggu saja," katanya.
Penny juga mengatakan bahwa uji klinis vaksin CoronaVac buatan Sinovac Biontech di Bandung tak ada laporan efek samping yang serius.
"Per 6 November sudah selesai 1.620 subjek, dosis pertama dan vaksin kedua 1.603 subjek, dan masuk 1.520 untuk masuk periode monitoring. Sekarang masih berlangsung dalam rangka pengawalan terkait aspek pengawalan dan keamanan," katanya.
Terkait pengawalan mutu, BPOM mengaku terbang langsung ke negeri Tirai Bambu untuk melihat fasilitas produksi Sinovac, dan memperoleh data yang baik terkait dengan vaksin tersebut. Sehingga dipastikan terkait mutu tak ada masalah dan tinggal menunggu keamanan dan khasiatnya.
"Sekarang menunggu keamanan dan khasiat dari hasil analisa dan monitoring atau observasi 3 bulan dan 6 bulan setelah penyuntikan dosis kedua," pungkasnya.
Sebelumnya Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.
"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.
(roy/roy) Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster