
Semua Sudah Lelah & Stres, Kapan Akhir Pandemi Covid-19?

Jakarta, CNBC Indonesia - Penularan virus corona atau covid-19 di Indonesia masih terus bertambah setiap harinya. Ketika negara lain sudah masuk pada penularan covid-19 gelombang kedua, Indonesia bahkan masih berada pada gelombang pertama dengan jumlah kasus penularan yang masih masif.
Data pemerintah menunjukkan hingga Sabtu (30/10/2020) kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia menjadi 406.495. Terdapat penambahan kasus Covid-19 sebanyak 2.897 orang atau menjadi penambahan yang terendah sejak 8 September 2020.
Meski jumlah penularan terus naik, namun pasien covid-19 yang sembuh juga terbilang cukup banyak. Ada penambahan 4.517 pasien yang sembuh setelah dinilai tidak lagi terinfeksi virus corona. Dengan demikian total pasien covid-19 yang sembuh terhitung sejak awal pandemi 2 Maret 2020 berjumlah 334.295 orang. Sementara, jumlah kematian akibat Covid-19 di Indonesia kini mencapai 13.782 orang.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla juga bahkan meyakini, pandemi covid-19 di Indonesia kemungkinan baru akan benar-benar pulih pada 2022. Hal itu dikarenakan, vaksinasi diperkirakan baru siap pada pertengahan 2021. Pun jika prediksi itu tepat, Indonesia juga masih masih harus melakukan vaksinasi, paling tidak ke 70% populasi, dalam kurun waktu setahun.
Bagaimana dengan pandangan para ahli mengenai kapan puncak covid-19 di Indonesia akan berakhir? Berikut pandangan mereka:
Epidemiolog UI
Menurut Pandu Riono Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), gelombang kasus Covid-19 diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun depan jika tidak ada perubahan penanganannya.
Bahkan Ia menyindir pemerintah telah berhasil mencegah gelombang kedua karena gelombang pertama belum dilewati.
"Trennya masih meningkat sampai akhir tahun, kalau tidak ada perubahan bisa sampai tahun depan, jadi memang konsistensi penangan pandmei kita tidak bisa setengah," ujarnya seperti dikutip Jumat (30/10/2020).
Guru Besar UGM
Dedi Rosadim Guru Besar Statistika Universitas Gajah Mada (UGM) menggandeng alumni FMIPA UGM Joko Kristadi dan Fidelis Dipenogoro dengan menggunakan model Probabilistic Data Driven Model (PDDM) untuk memprediksi puncak pandemi di Indonesia.
Hasilnya, puncak pandemi di Indonesia pada pertengahan November hingga Desember 2020 dan berakhir di akhir Mei 2021. Dari pemodelan tersebut diprediksi estimasi total kasus positif di Indonesia minimal 700.000 kasus.
Namun ia mewanti-wanti selesainya kasus di corona di Indonesia harus ada intervensi pemerintah dan kedisplinan masyarakat. "Akhir dari pandemi sangat bergantung pada upaya pemerintah dalam mengendalikan laku penyebaran penyakit Covid-19 ini," ujar Dedi Rosadi seperti dikutip dari situs resmi UGM.
Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mengatakan ia tidak bisa memprediksi kapan puncak pandemi corona di Indonesia. Pasalnya, Covid-19 susah ditebak.
"Saya masih ingat Maret-April lalu, [jumlah kasus] Jakarta tinggi kemudian pindah ke Jawa Timur, Jakarta turun. Begitu sekarang Jawa Timur turun, Jakarta meledak lagi," ujar Slamet Budiarto seperti dikutip dari channel YouTube BNPB.
"Jadi kita tidak bisa memprediksi akan ini sudah puncaknya, sudah landai atau turun karena polanya berubah, negara lain juga begitu. Hari ini negara nol kasus sangat jarang sekali, rata-rata ada infeksi baru terus."
Satgas Covid-19
Juru Bicara Pemerintah terkait Perkembangan PenangananCOVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan puncak pandemicorona di Indonesia bergantung pada perubahan perilaku masyarakat.
"Ketika berdiskusi tentang puncak pandemi, ini berhubungan dengan perilaku warga," kata Wiku awal Oktober ini. "Jadi ketika kita ingin memprediksi puncak pandemi di Indonesia, dan saya yakin ini juga berlaku di negara lain, apa yang kita lihat adalah bagaimana warga mengubah perilakunya.
Wiku menambahkan, jika adaptasi masyarakat terhadap perubahan perilaku untuk taat pada protokol kesehatan pencegahan Covid-19 berjalan lambat, puncak pandemi pun akan lambat.
Untuk itu, Wiku mengingatkan bahwa #pakaimasker, #jagajarak hindari kerumunan, dan #cucitangan pakai sabun serta air mengalir merupakan salah satu cara efektif agar pandemi Covid-19 cepat selesai.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid-19 Belum Kelar, Ilmuwan Warning Virus Baru dari Rusia!