Gojek Tawarkan Solusi Mobilitas Multi-Moda yang Aman & Nyaman

Jakarta, CNBC Indonesia- Menghadapi tantangan di masa pandemi, Gojek ikut terlibat dalam diskusi membahas adaptasi serta kebutuhan kota atau wilayah urban di masa pandemi maupun setelah pandemi Covid-19.
Dalam diskusi bertajuk "Rebuilding Cities Post COVID-19" yang turut dihadiri oleh Menteri Perhubungan Indonesia Budi Karya Sumadi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar, Gojek yang diwakili oleh Senior Vice President Transport Raditya Wibowo memaparkan inovasi serta berbagai inisiatif dalam mendukung masyarakat beradaptasi dengan situasi terkini.
"Lewat inovasinya, Gojek siap ambil bagian, berkolaborasi mendukung upaya pemerintah dalam mempersiapkan berbagai aspek yang dibutuhkan oleh masyarakat, baik dalam masa pandemi ini hingga seterusnya dalam proses bangkit dari pandemi," ujar Raditya.
Dalam upaya mencapai visi tersebut, Gojek hadir memberikan solusi yang menjawab kebutuhan masyarakat. Terdapat elemen penting yang Gojek hadirkan melalui teknologinya, yaitu: perencanaan perjalanan yang lebih matang, serta kemudahan konektivitas yang di masa pandemi ini senantiasa mengedepankan protokol kesehatan.
Dalam perencanaan perjalanan, kolaborasi yang sudah terjalin antara layanan transportasi Gojek dengan moda transportasi massa, diperkuat melalui kehadiran fitur baru yakni GoTransit. Fitur ini memberikan nilai tambah sekaligus pengalaman bermobilitas yang lebih baik bagi masyarakat pengguna moda transportasi massa.
"Pada akhirnya, kuncinya adalah kolaborasi, transport operator memang sangat susah untuk berdiri sendiri dengan keperluan dan tujuan tiap orang yang berbeda. Karena itu Gojek secara aktif terlibat dalam proses kolaborasi ini, dengan menghadirkan inovasi salah satunya yaitu GoTransit dan memberikan layanan dengan protokol kesehatan yang ketat tanpa biaya tambahan sebagai upaya terus beradaptasi dengan perubahan perilaku masyarakat. "
![]() |
"Fitur asisten perjalanan GoTransit untuk membantu merencanakan dan memantau perjalanan multimoda yang terhubung dengan berbagai transportasi publik, sekaligus nantinya dapat memfasilitasi pemesanan/pembelian tiket transportasi multimoda," ujar Raditya.
Dalam fitur GoTransit terdapat update terkini terkait informasi operasional transportasi publik di masa pandemi Covid-19. Selain itu juga ada rekomendasi rute dengan jumlah transit dan waktu perjalanan paling sedikit untuk dapat meminimalisir kontak selama perjalanan
Sementara itu dalam elemen konektivitas, layanan GoRide dan GoCar bisa diandalkan sebagai sarana penghubung awal dan akhir perjalanan multimoda menggunakan transportasi publik.
"Tidak ada satu transport operator yang bisa bekerja sendiri, (Dalam integrasi) Gojek akan melayani last mile atau end mile. Turun dari MRT Lebak Bulus, Gojek bisa berperan mengantarkan masyarakat ke rumah. Integrasi ini yang sangat penting" ujar William.
Khusus untuk elemen protokol kesehatan, Gojek luncurkan protokol J3K (Jaga Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan). Protokol J3K dijalankan sebagai suatu standar layanan yang baru, di mana mitra driver maupun pelanggan tidak dikenakan biaya tambahan dalam mengaksesnya.
Salah satu bagian dari inisiatif J3K yang berkaitan erat dengan layanan transportasi multimoda adalah keberadaan Zona Nyaman J3K yang sekaligus berfungsi sebagai titik jemput di berbagai hub transportasi publik. Tempat ini turut dilengkapi dengan protokol kesehatan komprehensif termasuk di antaranya antrian dengan prinsip physical distancing, pengecekan suhu tubuh bagi mitra maupun pengguna, penyemprotan desinfektan pada helm, serta penyediaan fasilitas hairnet dan masker gratis. Di beberapa titik turut disediakan tempat penitipan helm gratis bagi penumpang yang memilih untuk membawa helm sendiri saat bepergian.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal UCLG Aspac, Bernadia Irawati Tjandradewi, mengatakan, "(dalam berkolaborasi membangun kembali kota) Saya appreciate ke semua stakeholders, termasuk Gojek dalam masa-masa pandemi ini masih terus ya, drivernya yang memenuhi kebutuhan dari suatu kota, seperti Jakarta. Gojek sudah jadi decacorn, sudah menjadi referensi bagi dunia"
Rangkaian protokol kesehatan yang terangkum dalam inisiatif J3K, terbukti telah membantu konsumen beradaptasi semasa pandemi, sehingga mereka terus terus mengandalkan Gojek untuk beraktivitas:
"Riset terbaru Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) menemukan bahwa 93% konsumen menganggap keamanan layanan Gojek lebih baik dari standar industri," ujar Raditya
Selain itu juga ada survei sejenis yang dilakukan Blackbox, sebuah lembaga survei kredibel yang berbasis di Singapura, bersama Toluna bertajuk "Into The Light: Understanding What Has Changed for Consumers During Covid 19" yang dirilis baru-baru ini.
Dalam survei tersebut ditemukan fakta bahwa Gojek menjadi satu-satunya brand lokal di Indonesia yang dianggap sebagai pahlawan di tengah pandemi karena dirasa paling membantu konsumen, memberi solusi bagi kebutuhan konsumen, dan proaktif dalam melakukan inisiatif positif selama krisis pandemi Covid-19.
[Gambas:Video CNBC]
Mitra Gojek Merasa Aman Berkat Inovasi #AmanBersamaGojek
(dob/dob)