Stres Gegara Covid-19, Orang Ternyata Pilih Robot untuk Teman

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
21 August 2020 18:08
Owners Shu Lei Hu, left, and her husband Shao Song Hu, right, demonstrate the use of robots for serving purposes or for dirty dishes collection, as part of a tryout of measures to respect social distancing and help curb the spread of the COVID-19 coronavirus, at the family's Royal Palace restaurant in Renesse, south-western Netherlands, Wednesday, May 27, 2020. (AP Photo/Peter Dejong)
Foto: Restoran dengan Pelayanan Robot (AP/Peter Dejong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 mengharuskan seluruh negara di dunia memberlakukan pembatasan sosial untuk meminimalisir penyebaran covid-19. Berdiam diri di rumah inilah yang membuat banyak yang berpikir untuk membeli robot sebagai teman ketimbang manusia.

Dalam sebuah penelitian, para ilmuwan mengatakan bahwa orang yang sangat kesepian selama pandemi ini setuju untuk membeli robot sebagai teman di rumah. Apalagi kemajuan teknologi saat ini membuat robot terlihat seperti manusia sesungguhnya.

Dikutip dari EveningStandart, Jumat (21/8/2020), Para Insinyur robotika dari Canada's University of Waterloo, menemukan "persepsi" orang-orang tentang adanya robot sebagai teman di rumah bisa mengurangi perasaan terisolasi dan stres yang mungkin meningkat selama karantina pandemi covid-19.

"Komunikasi langsung antar manusia harus selalu didorong dan menjadi prioritas pertama. Namun, ada situasi di mana komunikasi langsung antar manusia tidak memungkinkan, misalnya selama pandemi seperti Covid-19, atau bagi mereka yang terisolasi secara sosial, seperti lansia yang tinggal sendiri," ujar Penulis utama Moojan Ghafurian, asisten profesor peneliti di Departemen Teknik Listrik dan Komputer Universitas Waterloo.

"Dalam situasi ini, robot dapat membantu mensimulasikan keberadaan pendamping pada tingkat tertentu, bagi mereka yang kehilangan kontak atau perhatian manusia yang sebenarnya," katanya.

Sebelumnya, robot pendamping telah dipromosikan sebagai teman untuk orang tua, atau untuk membantu menenangkan demensia, tetapi sekarang semua kelompok usia untuk membeli robot sebagai sahabatnya.

Para peneliti pun telah melakukan studi kepada 100 peserta dengan usia dan jenis kelamin berbeda. Dari studi ini para pakar menemukan bahwa pandemi meningkatkan ketertarikan peserta untuk memiliki robot dibandingkan manusia sebagai teman. Hal ini disebabkan, berteman dengan manusia menimbulkan kekhawatiran terinfeksi virus Corona.

Namun, para peserta mengatakan bahwa ingin fungsi dari robot ditingkatkan mulai dari bisa mengenali pemilik hingga bisa menunjukkan emosinya terhadap suatu keadaan tertentu.

Selain itu, robot dipilih oleh peserta karena "tidak memerlukan perawatan apa pun". Peserta juga mengatakan bahwa mereka "tidak selalu membutuhkan" robot untuk menunjukkan "perilaku rasional tingkat lanjut".

Dr Tara Swart, seorang ahli saraf London, mengatakan seiring waktu robot mungkin akan membuat beberapa orang terikat hingga waktu yang lama.

"Interaksi manusia-ke-manusia sangat penting untuk kelangsungan hidup kita, tetapi teman robot adalah alternatif yang layak di mana kesepian membuat satu-satunya pilihan adalah robot," jelasnya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Corona, Dua Universitas RI Buat Robot Pembantu Perawat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular