Karena Game Online Free Fire, Singapura Punya Miliuner Baru!

Tech - Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
20 July 2020 07:17
Free Fire (ist) Foto: Free Fire (ist)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan game dan e-commerce yang bermarkas di Singapura, Sea, baru saja mencetak miliuner baru. Perusahaan yang terkenal dengan game mobile survival shooter Free Fire ini menuai cuan di tengah pandemi Covid-19.

Saham Sea melejit ketika lebih banyak orang menikmati permainan dan belanja online di tengah pandemi Covid-19. Kondisi ini membuat salah seorang pendirinya, David Chen, untuk kali pertamanya menjadi anggota 'klub sepuluh digit'.

Sebagaimana dilaporkan Forbes, dengan 2% saham perusahaan tercatat plus opsi di New York Stock Exchange, Chen meraih kekayaan bersih sebesar $ 1,1 miliar.

Saat ini nilai yang diperdagangkan mencapai $ 109. Saham Sea naik 57% dari pertengahan Mei, ketika melaporkan pendapatan kuartal pertama $ 714,9 juta, dua kali lipat dari tahun lalu. Unit game online-nya, Garena, menyumbang lebih dari setengah dari total pendapatan, berkat sumbangsih seluruh dunia yang menikmati Free Fire.

Dengan lebih dari 80 juta puncak pengguna aktif harian, itu adalah game mobile terlaris di Asia Tenggara dan Amerika Latin pada kuartal pertama tahun 2020, seperti App Annie, penyedia data dan analitik ponsel.

Chen, 39, yang juga chief product officer di e-commerce Shopee, adalah miliuner ketiga Sea setelah pendiri dan CEO Forrest Li dan chief operating officer Gang Ye, yang juga merupakan salah satu pendiri perusahaan. Kenaikan saham Sea, yang naik tiga kali lipat dari tahun lalu, telah meningkatkan kekayaan mereka memecahkan rekor. Perusahaan, yang go public pada Oktober 2017 dengan harga $ 15 per saham, sekarang bernilai $ 52 miliar.

Dimulai pada 2009 sebagai penerbit game, Sea telah menarik beberapa pendukung besar, termasuk Tencent, yang memiliki 20% saham, perusahaan ekuitas swasta General Atlantic dan Kuok Khoon Hua, putra bungsu miliuner Malaysia Robert Kuok. Saat merambah ke e-commerce, pembayaran online dan jejaring sosial, Sea, yang kemudian disebut Garena, menjadi unicorn internet pertama Singapura pada tahun 2014.

Usai merampungkan studi teknik komputer dari Universitas Nasional Singapura, Chen bekerja di operator pelabuhan milik Temasek, PSA Corp, sebelum menjadi wirausahawan. Sebelum perannya saat ini di Shopee, ia adalah kepala operasi dan kepala staf Sea. Pasar konsumen seluler-sentris telah mengambil langkah maju: pendapatan pada kuartal pertama 2020 adalah $ 266,5 juta, naik 104% YoY.

Dalam laporan Juli, analis Citibank Alicia Yap mencatat bahwa lockdown dan berbagai kebijakan pembatasan, mendorong meningkatnya tren belanja online di seluruh Asia Tenggara. Tren yang menurutnya mengarah pada perubahan struktural. Akibat sentimen Sea, Yap telah menaikkan harga target perusahaan menjadi $ 138 dari $ 79, mencerminkan fundamental gaming dan e-commerce yang lebih kuat.

Analis CLSA Singapura Marcus Liu, yang memiliki peringkat lebih baik di Sea, mencatat bahwa basis data pelanggan Shopee yang luas di seluruh kawasan memberi perusahaan keunggulan dalam bisnis potensial lainnya. "Seq memiliki peluang yang sangat kuat untuk memenangkan salah satu dari dua lisensi bank digital penuh baru di Singapura."


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Garena Free Fire Maintenance Hari Ini 7 Mei, Simak Bocorannya


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading