Internasional

Riset Terbaru Ini Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Corona

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
13 June 2020 08:20
Julie Janke, a medical technologist at Principle Health Systems and SynerGene Laboratory, helps sort samples for different tests Tuesday, April 28, 2020, in Houston. The company, which opened two new testing locations Tuesday, is now offering a new COVID-19 antibody test developed by Abbott Laboratories. (AP Photo/David J. Phillip)
Foto: Ilustrasi Vaksin Antibodi untuk Covid-19 (AP/David J. Phillip)

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian soal Covid-19 terus berkembang. Termasuk terkait golongan darah mana yang dianggap lebih kebal terhadap penyakit akibat virus corona ini.

Salah satunya, dilakukan perusahaan bioteknologi yang berpusat di Amerika Serikat (AS) 23andMe. Dari hasil awal, ditemukan bahwa golongan darah tertentu, mungkin memiliki perlindungan terhadap corona.



Perusahaan ini melakukan penelitian sejak April ke 750.000 orang. Penelitian dilakukan untuk membantu para ilmuan memahami bagaimana genetika berperan dalam seseorang terinfeksi, termasuk mengapa ada yang mengalami gejala serius, ringan hingga tanpa gejala.

"Data awal dari studi genetik Covid-19 yang sedang berlangsung dari 23andMe tampaknya memberikan lebih banyak bukti bahwa golongan darah seseorang, yang ditentukan gen A-B-O, ada kaitan dalam kerentanan terhadap virus," tulis perusahaan dalam sebuah blog, sebagaimana ditulis Fox News dikutip pekan ini.

Lebih spesifik, tulis perusahaan, darah tipe O mungkin lebih mampu melawan Covid-19. Bahkan, hasil awal menunjukkan bahwa orang dengan tipe darah ini, 9-18% lebih kecil positif Covid-19 dibanding jenis darah lain.

"Temuan ini bertahan ketika disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, etnis dan komorbiditas (penyakit penyerta)," jelas perusahaan seraya tetap menambahkan ada sedikit kerentanan dibanding golongan darah lain.



Sementara itu, kepada Bloomberg, peneliti utama studi ini Adam Auton mengatakan laporan ini masih awal. Bahkan ukuran sampe mungkin belum cukup untuk menemukan keterkaitan genetik.

"Ada beberapa laporan tentang hubungan antara Covid-19, pembekuan darah dan penyakit kardiovaskuler ... Laporan ini memberikan beberapa petunjuk tentang gen mana yang mungkin relevan," katanya.

"Kami bukan satu-satunya kelompok yang melihat ini. Pada akhirnya komunitas ilmiah mungkin perlu mengumpulkan sumber daya untuk benar-benar menjawab pertanyaan seputar kaitan antara genetika dan Covid-19."

Sebelumnya, pada Maret, sebuah penelitian di China juga menerbitkan temuan serupa. Bahwa mereka yang memiliki tipe darah O, mungkin akan lebih resisten terhadap virus yang diberi nama SARS-CoV-2 ini sedangkan yang berdarah A lebih berisiko.

Dari data Worldometers, ada sekitar 7,7 juta lebih orang terinfeksi per Sabtu (13/6/2020). Jumlah kematian sebanyak 427.512 pasien.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simak! Vaksin yang Paling Ampuh Lawan Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular