Soal Pembobolan Whatsapp Ravio Patra, Ini Kata Pakar Siber

Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
23 April 2020 16:51
WhatsApp (Reuters)
Foto: WhatsApp (Reuters)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua CISSReC (Communication and Information System Security Research Center), Pratama Persadha menanggapi kasus peretasan akun WhatsApp yang menimpa peneliti dan perhati isu sosial Ravio Patra.

Ia mengindikasikan bahwa peretasan diawali karena adanya duplikasi SIM Card pada korban sehingga akun Whatsapp dapat diambil alih. Namun tidak menutup kemungkinan sebelumnya juga ada malware yang masuk pada ponselnya.

"Untuk kasus Ravio Patra sendiri kemungkinan besar telah ada duplikasi SIM Card, sehingga WhatsApp diambil alih. Namun tidak menutup kemungkinan sebelumnya ada malware yang masuk dan mengintai kegiatan WhatsApp dari Ravio," kata Pratama saat dihubungi oleh CNBC Indonesia, (23/4/2020).

Sehingga saat ada kode OTP (One-time password) yang masuk pengintai tersebut bisa melihat maupun langsung menghapus notifikasi SMS.

Lebih lanjut Pratama menerangkan kalau pada dasarnya Whatsapp dan media sosial lainnya menjadi sasaran peretasan. Ada banyak faktor mengapa Whatsapp bisa diretas. Bisa karena faktor perangkat smartphone, nomor yang dipakai dan juga faktor lainnya.

Cara membobol akun Whatsapp menggunakan duplikasi nomor sendiri menurutnya sama seperti kasus yang sempat viral terjadi pada wartawan senior, Ilham Bintang karena Whatsapp sendiri terhubung dengan nomor ponsel.

"Namun kelemahan dari cara ini adalah saat mengaktifkan WA dengan sim card duplikasi, WA nomor korban di smartphone korban langsung tidak aktif yang serta merta korban langsung tahu bahwa WA nya telah dibajak," kata Pratama.

Selanjutnya cara yang paling sering digunakan peretas untuk membobol akun Whatsapp adalah dengan memberikan link atau tautan yang disusupi malware terlebih dahulu.

"Cara lain yang sering dilakukan adalah mengirimkan link URL, maupun gambar dan gif yang berisi virus. Virus dan malware yang disusupkan ini bisa mengambil alih Whatsapp," pungkasnya.

Maka dari itu, ia menghimbau agar para pengguna Whatsapp lebih bijak dalam memberikan ponsel kepada orang lain. Dikarenakan akses fisik sangat berbahaya.

"Akses fisik padasmarphone penting, jangan sampaismarphone kita dipegang orang lain, karena akses fisik juga berarti orang lain bisamengintalmalware dan virus," ungkapPratama.
(roy/roy) Next Article Bareskrim Ingatkan Cara Agar Whatsapp Tak Dibajak & Dirampok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular