
Pertumbuhan Bukalapak Tertinggi ke-14 di Asia Pasifik
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
23 April 2020 15:10

Jakarta, CNBC Indonesia- Salah satu e-commerce asal Indonesia, Bukalapak, diakui sebagai perusahaan dengan tingkat pertumbuhan tertinggi ke-14 di Asia Pasifik, dan ke-2 di Indonesia oleh Financial Times. Peringkat ini berdasarkan pertumbuhan majemuk tahunan (Compound Annual Growth Rate / CAGR) sebesar 255,5% dan tingkat pertumbuhan pendapatan (Absolute Revenue Growth Rate) sebesar 4.393,2% dalam kurun 2015-2018.
"Pandemi COVID-19 juga tidak menyurutkan pertumbuhan Bukalapak yang saat ini telah memiliki 92 juta pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama bulan Maret 2020, Bukalapak mencatat kenaikan nilai transaksi sebesar 20% dari bulan sebelumnya," tulis manajemen Bukalapak dalam siaran resminya, Kamis (23/04/2020).
Kenaikan nilai transaksi ini didorong oleh tingginya transaksi produk bahan pokok yang pada Maret mencapai 3,5 kali. Sementara produk makanan minuman mencapai 2 kali nilai transaksi pada bulan sebelumnya. Bumbu herbal, bumbu instan, dan minuman herbal seperti jahe dan curcuma menjadi produk makanan minuman yang paling dicari selama Maret 2020.
Seiring dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, Bukalapak juga mencatat kenaikan yang sangat signifikan terhadap permintaan masker yaitu sebesar 90% dibandingkan bulan sebelumnya. Permintaan terhadap produk vitamin juga mengalami kenaikan sebesar 30% sepanjang Maret 2020.
Pada masa bekerja dari rumah ini kategori produk hobi dan games juga naik sebesar 70% selama Maret 2020. Selain itu, produk seperti koleksi, mainan, makanan hewan peliharaan, aquarium dan aksesoris serta peralatan berkebun menjadi produk yang paling diminati selama bulan Maret 2020.
"Sebagai perusahaan tech commerce yang lahir dan besar di Indonesia, Bukalapak bertekad untuk menciptakan perekonomian yang adil untuk semua. Melalui platform online dan offlinenya, Bukalapak memberikan kesempatan dan pilihan kepada semua orang untuk meraih hidup yang lebih baik," tulis Bukalapak.
Financial Times bersama dengan mitrapenelitinya,Statista, telah menyusun FT 500 High Growth Companies Asia Pacific 2020 yang berisi daftar 500 perusahaan dengan pertumbuhan tertinggi antara tahun 2015 - 2018 di kawasan Asia Pasifik dari berbagai sektor.
(dob/dob) Next Article Bukalapak Akuisisi iPrice, Lanjut Aksi Caplok Startup Digital
"Pandemi COVID-19 juga tidak menyurutkan pertumbuhan Bukalapak yang saat ini telah memiliki 92 juta pengguna yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama bulan Maret 2020, Bukalapak mencatat kenaikan nilai transaksi sebesar 20% dari bulan sebelumnya," tulis manajemen Bukalapak dalam siaran resminya, Kamis (23/04/2020).
Kenaikan nilai transaksi ini didorong oleh tingginya transaksi produk bahan pokok yang pada Maret mencapai 3,5 kali. Sementara produk makanan minuman mencapai 2 kali nilai transaksi pada bulan sebelumnya. Bumbu herbal, bumbu instan, dan minuman herbal seperti jahe dan curcuma menjadi produk makanan minuman yang paling dicari selama Maret 2020.
Pada masa bekerja dari rumah ini kategori produk hobi dan games juga naik sebesar 70% selama Maret 2020. Selain itu, produk seperti koleksi, mainan, makanan hewan peliharaan, aquarium dan aksesoris serta peralatan berkebun menjadi produk yang paling diminati selama bulan Maret 2020.
"Sebagai perusahaan tech commerce yang lahir dan besar di Indonesia, Bukalapak bertekad untuk menciptakan perekonomian yang adil untuk semua. Melalui platform online dan offlinenya, Bukalapak memberikan kesempatan dan pilihan kepada semua orang untuk meraih hidup yang lebih baik," tulis Bukalapak.
Financial Times bersama dengan mitrapenelitinya,Statista, telah menyusun FT 500 High Growth Companies Asia Pacific 2020 yang berisi daftar 500 perusahaan dengan pertumbuhan tertinggi antara tahun 2015 - 2018 di kawasan Asia Pasifik dari berbagai sektor.
(dob/dob) Next Article Bukalapak Akuisisi iPrice, Lanjut Aksi Caplok Startup Digital
Most Popular