
Awas! Hacker Pakai File COVID-19 Untuk Memeras Pengguna Email
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
03 April 2020 14:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Para peretas memanfaatkan wabah virus corona untuk menjalankan aksinya mencuri data pengguna dengan menyusupkan malware di dalam informasi yang berkaitan dengan corona.
Perusahaan keamanan asal Amerika Serikat, Securonix mengatakan para penelitinya telah menemukan modus peretasan baru dengan menggunakan dokumen perawatan Covid-19.
Para peneliti melihat adanya crypto-ransomware yang menyamar sebagai "laporan situasi" covid-19 yang diedarkan secara luas melalui email. Setelah dokumen dibuka, akun pengguna akan dicuri lalu si peretas akan meminta uang tebusan menggunakan bitcoin untuk membuka kunci akun mereka.
Dokumen yang telah disusupi malware tersebut digunakan peretas untuk mencuri data pengguna, cookie browser web, dompet cryptocurrency, dan data sensitif lainnya.
Menurut Securonix, di dalam badan salah satu email akan tertulis bahwa penerima diklaim telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi untuk mengundang anda mengklik tautan formulir yang telah dimasuki malware.
"Anda baru-baru ini melakukan kontak dengan kolega/teman/anggota keluarga yang memiliki COVID-19 di Taber AB, silakan cetak formulir terlampir yang informasinya telah Anda pilih dan lanjutkan ke klinik darurat terdekat," tulis email yang berisikan malware itu.
Adapun perusahaan keamanan, Recorded Future memperingatkan bahwa penjahat siber kini sering mencoba memikat korban untuk membuka tautan jahat dalam file yang menyamar sebagai bagian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)
Pengguna disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan saat mendapatkan tautan atau email apa pun yang terkait dengan virus corona di email.
(roy/roy) Next Article Pengguna Android Harus Uninstall Aplikasi Ini Atau Dirampok
Perusahaan keamanan asal Amerika Serikat, Securonix mengatakan para penelitinya telah menemukan modus peretasan baru dengan menggunakan dokumen perawatan Covid-19.
Para peneliti melihat adanya crypto-ransomware yang menyamar sebagai "laporan situasi" covid-19 yang diedarkan secara luas melalui email. Setelah dokumen dibuka, akun pengguna akan dicuri lalu si peretas akan meminta uang tebusan menggunakan bitcoin untuk membuka kunci akun mereka.
Menurut Securonix, di dalam badan salah satu email akan tertulis bahwa penerima diklaim telah melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi untuk mengundang anda mengklik tautan formulir yang telah dimasuki malware.
"Anda baru-baru ini melakukan kontak dengan kolega/teman/anggota keluarga yang memiliki COVID-19 di Taber AB, silakan cetak formulir terlampir yang informasinya telah Anda pilih dan lanjutkan ke klinik darurat terdekat," tulis email yang berisikan malware itu.
Adapun perusahaan keamanan, Recorded Future memperingatkan bahwa penjahat siber kini sering mencoba memikat korban untuk membuka tautan jahat dalam file yang menyamar sebagai bagian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC)
Pengguna disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan saat mendapatkan tautan atau email apa pun yang terkait dengan virus corona di email.
(roy/roy) Next Article Pengguna Android Harus Uninstall Aplikasi Ini Atau Dirampok
Most Popular