
Apple Kembali Lagi Jadi Perusahaan iPhone
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
29 January 2020 17:58

Jakarta, CNBC Indonesia - iPhone kembali menjadi tulang pungggung Apple Inc setelah setahun terakhir penjualannya turun karena efek perang dagang dan laba perusahaan ditopang penjualan non-iPhone.
Pada kuartal terakhir, penjualan iPhone tumbuh 7,7% dari kuartal sebelumnya dari tahun sebelumnya. mendekati US$56 miliar. Penjualan iPhone nan konclong ini membantu laba bersih Apple meningkat 11,4% menjadi US$22,3 miliar.
Chief Finance Apple Luca Maestri mengatakan permintaan iPhone Apple terbaru (iPhone 11 Series) yang dirilis September 2019, melampaui ekspektasi, seperti dilansir dari New York Times, Rabu (29/1/2020).
Analis Wedbush Securities, Daniel Ives mengatakan tingginya permintaan iPhone baru karena pengguna ingin upgrade perangkat lama mereka. "Permintaan yang tinggi ini memang berada di atas ekspektasi," jelasnya.
Mengutip CNBC International, Apple membukukan pendapatan US$ 91,8 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan analis yang sebesar US$ 88,5 miliar, menurut data IBES dari Refinitiv.
Apple juga melaporkan laba per saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan analis, yaitu US$ 4,99 per saham. Analis memperkirakan laba per saham Apple sebesar US$ 4,55 per saham.
Apple juga memperkirakan pendapatan untuk kuartal yang berakhir Maret akan di atas ekspektasi Wall Street. Perusahaan memperkirakan pendapatan US$ 63 miliar hingga US$ 67 miliar untuk kuartal yang berakhir pada bulan Maret. Angka itu di atas perkiraan analis yang sebesar US$ 62,4 miliar.
Proyeksi optimis itu disampaikan meski pasar utama dan pusat manufakturnya, yaitu China, sedang menghadapi berbagai tantangan termasuk wabah coronavirus yang mematikan.
Apple memiliki pemasok di wilayah Wuhan, pusat wabah virus corona. Beberapa perusahaan pemasoknya juga banyak yang tutup karena wabah. Namun, CEO perusahaan Tim Cook mengatakan mereka memiliki alternatif.
(roy/roy) Next Article 2021, Kinerja Apple Tumbuh Double Digit
Pada kuartal terakhir, penjualan iPhone tumbuh 7,7% dari kuartal sebelumnya dari tahun sebelumnya. mendekati US$56 miliar. Penjualan iPhone nan konclong ini membantu laba bersih Apple meningkat 11,4% menjadi US$22,3 miliar.
Chief Finance Apple Luca Maestri mengatakan permintaan iPhone Apple terbaru (iPhone 11 Series) yang dirilis September 2019, melampaui ekspektasi, seperti dilansir dari New York Times, Rabu (29/1/2020).
![]() |
Mengutip CNBC International, Apple membukukan pendapatan US$ 91,8 miliar. Angka itu lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan analis yang sebesar US$ 88,5 miliar, menurut data IBES dari Refinitiv.
Apple juga melaporkan laba per saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan analis, yaitu US$ 4,99 per saham. Analis memperkirakan laba per saham Apple sebesar US$ 4,55 per saham.
Apple juga memperkirakan pendapatan untuk kuartal yang berakhir Maret akan di atas ekspektasi Wall Street. Perusahaan memperkirakan pendapatan US$ 63 miliar hingga US$ 67 miliar untuk kuartal yang berakhir pada bulan Maret. Angka itu di atas perkiraan analis yang sebesar US$ 62,4 miliar.
Proyeksi optimis itu disampaikan meski pasar utama dan pusat manufakturnya, yaitu China, sedang menghadapi berbagai tantangan termasuk wabah coronavirus yang mematikan.
Apple memiliki pemasok di wilayah Wuhan, pusat wabah virus corona. Beberapa perusahaan pemasoknya juga banyak yang tutup karena wabah. Namun, CEO perusahaan Tim Cook mengatakan mereka memiliki alternatif.
(roy/roy) Next Article 2021, Kinerja Apple Tumbuh Double Digit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular