Predator C Avenger menawarkan kecepatan operasional dan transit yang lebih besar daripada seri sebelumnya, Predator B (MQ-9 Reaper). Didukung oleh mesin turbofan Pratt dan Whitney PW545B, drone tempur ini mampu mencapai ketinggian hingga 50.000 kaki. Serta memiliki kecepatan maksimum 400k dan daya tahan 20 jam. (Dok. GA‑ASI)
Predator C Avenger dikembangkan oleh General Atomics Aeronautical Systems, Inc (GA-SI), perusahaan pengembang drone dan radar untuk militer AS juga komersial. Penerbangan pertamanya dilakukan pada bulan April 2009. Predator C memiliki berat lepas landas maksimum 8.255kg dan total kapasitas muatan pesawat adalah 2948kg. (Dok. GA‑ASI)
Heron TP atau juga dikenal dengan nama Eitan, adalah drone tempur yang dirancang dan dikembangkan oleh Israel Aerospace Industries (IAI), produsen kedirgantaraan dan penerbangan utama milik Israel. Eitan sendiri hanya dipakai oleh Angkatan Pertahanan Israel (IDF). (Dok. Israel Aerospace Industries (IAI))
Heron TP mampu membawa muatan maksimum 2.700 kg, yang mencakup beberapa sistem misi seperti Synthetic Aperture Radar (SAR), Global System for Mobile communications (GSM), sensor intelijen komunikasi, dan muatan tempur seperti bom dan misil darat. Didukung oleh mesin 1.200 bhp Pratt dan Whitney PT-6A tunggal, pesawat dapat bertahan selama lebih dari 30 jam saat terbang dengan kecepatan maksimum 220k. Berat take-off maksimum yang diizinkan dari pesawat adalah 5,670kg. (Dok. Israel Aerospace Industries (IAI))
MQ-9B SkyGuardian, drone buatan GA-SI ini baru memasuki tahap pengembangan namun diproyeksikan siap melayani Angkatan Udara Britania Raya pada tahun 2020. MQ-9B SkyGuardian memiliki berat lepas landas maksimum 5.670kg dan memiliki sembilan stasiun muatan, yang dapat menampung muatan maksimum 1.814kg. (Dok. GA‑ASI)
MQ-9B SkyGuardian mampu membawa muatan tempur sepert bom dengan laser GBU-12 Paveway II seberat 500lb atau rudal Hellfire AGM114. GA-SI menanamkan fitur canggih pada SkyGuardian yaitu sebuah sistem otomatis untuk mendeteksi dan menghindar. Selain itu drone ini mampu terbang pada ketinggian di atas 40.000 kaki dengan kecepatan maksimum 210k dan tetap bisa mengudara selama lebih dari 40 jam. (Dok. GA‑ASI)
Drone Predator B (MQ-9 Reaper) sudah dipakai di banyak negara seperti Angkatan Udara AS, NASA, Angkatan Udara Britania Raya, angkatan udara Italia, Prancis, dan Spanyol. Drone tempur ini dua kali lebih cepat dari Predator pendahulunya dan dapat membawa muatan 500% lebih banyak. (Dok. GA‑ASI)
Predator B juga mampu mencapai ketinggian maksimum hingga 50.000 kaki dan memiliki kecepatan maksimum 240k dengan daya tahan 27 jam. Didukung oleh mesin turboprop Honeywell TPE331-10, Predator B dapat menampung muatan maksimum 1.746kg, termasuk muatan eksternal 1,361kg. Ini mampu membawa muatan multi-misi seperti sistem EO / IR, radar multi-mode Lynx, radar pengawasan maritim multi-mode, electronic support measures (ESM), dan perancang laser. (Dok. GA‑ASI)
MQ-1C Gray Eagle dirancang oleh GA-SI dan dikembangkan sebagai bagian dari rencana modernisasi Penerbangan Angkatan Darat AS. Drone ini mampu membawa muatan total seberat 488kg dengan bahan bakar penuh dan muatan eksternal masing-masing 261kg dan 227kg. Versi drone tempurnya dapat membawa empat rudal Hellfire, serak sensor EO / IR, SAR, dan sensor relai komunikasi (Dok. GA‑ASI)
Gray Eagle sendiri didukung oleh mesin Thielert 165 HP, MQ-1C dan memiliki berat lepas landas maksimum 1.633kg Ketinggian dan kecepatan maksimum dari drone ini adalah 29.000 kaki dan 167k. Gray Eagle memiliki daya tahan maksimum 25 jam, sedangkan versi tempurnya menawarkan daya tahan 40 jam. (Dok. GA‑ASI)