Bersaing Ketat, Grab & Gojek Sulit Kuasai Pasar RI?
Arif Budiansyah, CNBC Indonesia
30 December 2019 14:51
Jakarta, CNBC Indonesia - Grab dan Gojek merupakan pelaku layanan ride-hailing yang mendominasi pasar Indonesia. Keduanya terus bersaing satu sama lain dengan menghadirkan layanan atau memberikan promo menggoda.
Pengamat ekonomi, Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai bahwa Grab dan Gojek mempunyai keunggulannya di sektor-sektor tertentu. Jika dilihat dari data pengemudi, dengan asumsi semua pengguna aktif, maka Grab adalah pemenangnya.
"Dari sisi jumlah pengemudi via aplikasi Goride motor 5 juta unduhan, Gocar 1 juta unduhan. Jadi skitar 6 jt driver asumsinya smua aktif. Kalau Grab 10 juta driver. Jadi terlihat kalau sisi ekspansi Grab untk transportasi lebih dominan," ujar Bhima kepada wartawan CNBC Indonesia, (30/12/2019).
Namun ia juga berkomentar bahwa posisi Gojek berada di atas Grab jika dilihat dari layanan lain di luar transportasi online, "Gojek lebih unggul dan inovatif untuk beberapa layanan misalnya GoFood, Go Massages dll. Variasi layanan Gojek lebih banyak dibanding Grab."
Selain itu, Bhisma menjelaskan bahwa kedua perusahaan itu sudah memiliki fokus untuk menjadi super app bukan lagi aplikasi yang menawarkan jasa transportasi. Dengan menjadi super app artinya nilai usaha di mata investor semakin besar.
Itu artinya belum diketahui siapa pemenang dalam persaingan ini. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bankir Deutsche Bank Neel Laungani kepada Financial Times. Menurutnya belum ada yang mendapat kemenangan konklusif dalam persaingan tersebut.
"Di Luar Indonesia, Grab sulit dikalahkan. Tetapi Indonesia adalah Gojek. Mereka bisa menjadi pemimpin di pasar yang bisa berakhir dengan duopoli," terangnya.
(roy/roy) Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri
Pengamat ekonomi, Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai bahwa Grab dan Gojek mempunyai keunggulannya di sektor-sektor tertentu. Jika dilihat dari data pengemudi, dengan asumsi semua pengguna aktif, maka Grab adalah pemenangnya.
"Dari sisi jumlah pengemudi via aplikasi Goride motor 5 juta unduhan, Gocar 1 juta unduhan. Jadi skitar 6 jt driver asumsinya smua aktif. Kalau Grab 10 juta driver. Jadi terlihat kalau sisi ekspansi Grab untk transportasi lebih dominan," ujar Bhima kepada wartawan CNBC Indonesia, (30/12/2019).
Selain itu, Bhisma menjelaskan bahwa kedua perusahaan itu sudah memiliki fokus untuk menjadi super app bukan lagi aplikasi yang menawarkan jasa transportasi. Dengan menjadi super app artinya nilai usaha di mata investor semakin besar.
Itu artinya belum diketahui siapa pemenang dalam persaingan ini. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Bankir Deutsche Bank Neel Laungani kepada Financial Times. Menurutnya belum ada yang mendapat kemenangan konklusif dalam persaingan tersebut.
"Di Luar Indonesia, Grab sulit dikalahkan. Tetapi Indonesia adalah Gojek. Mereka bisa menjadi pemimpin di pasar yang bisa berakhir dengan duopoli," terangnya.
(roy/roy) Next Article Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri
Most Popular