Petugas mengumpulkan sampah didalam robot interceptor pembersih sampah di sungai Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa (19/11). Robot pembersih sampah sungai tersebut berasal dari Belanda. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Robot pembersih yang menggunakan tenaga surya tersebut saat ini sedang melakukan uji coba hingga bulan Desember 2019, bekerja selama 24 jam dan menampung hingga 50.000 kg sampah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Perusahaan asal Belanda Ocean Cleanup yang dipimpin oleh Boyan Slat membuat robot yang mampu mengurangi sampah di sungai. Robot tersebut dinamakan Interceptor. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Interceptor adalah sebuah wahana nirawak yang mampu menyedot hingga 100 ton sampah plastik per hari. Ia digerakkan oleh energi matahari dan bisa bekerja siang malam tanpa memproduksi polusi suara atau udara. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
The Interceptor juga tercatat memiliki kapasitas penampungan hingga 50 meter kubik plastik. Setelah penuh, sistem komputer di dalam kapal akan mengirimkan pesan ke operator untuk menepi dan mengosongkan muatan. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)