
Kata Menhub Soal Data KTP-Paspor Penumpang Anak LionAir Bocor
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
18 September 2019 16:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi ikut menanggapi laporan kebocoran data pribadi penumpang anak usaha Lion Air. Menhub mengaku mendapatkan laporan kebocoran data tersebut tadi pagi.
Budi Karya mengatakan ia telah meminta Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara untuk melakukan inventaris mengenai apa saja yang perlu diklarifikasi.
"Karena tidak semua itu domain kita. Itu domainnya penerbangan dengan pihak-pihak lain. Tapi kami sudah menginventarisasi, besok kita rapat," ujar ketika ditemui di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
Budi Karya menambahkan belum bisa menentukan ada tidaknya hukuman yang akan dijatuhkan dalam kasus ini.
"Kita enggak mau mereka-reka soal hukuman. Yang penting menyelesaikan masalahnya dulu ya. Kita kumpulkan nanti lihat permasalahan," ujarnya.
Sebelumnya, blog BleepingComputer melaporkan soal kebocoran data penumpang milik anak usaha Lion Air, Malindo Air dan Thai Lion Air di forum online. Kebocoran data tersebut sudah terjadi sejak bulan lalu.
Data yang bocor berada dari dua database, pertama berisi 21 juta dan lainnya berisi 14 juta. Data ini tersimpan dalam file backup yang dibuat Mei 2019 untuk Malindo Air dan Thai Lion Air.
Data tersebut tersimpan dalam sebuah penyimpanan virtual Amazon Web Service yang dibuka lewat web. Data yang bocor berupa KTP, data reservasi, alamat, nomor telepon, email, nama, tanggal lahir, nomor paspor dan tanggal kadaluarsa paspor.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Budi Karya mengatakan ia telah meminta Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara untuk melakukan inventaris mengenai apa saja yang perlu diklarifikasi.
"Karena tidak semua itu domain kita. Itu domainnya penerbangan dengan pihak-pihak lain. Tapi kami sudah menginventarisasi, besok kita rapat," ujar ketika ditemui di Jakarta, Rabu (18/9/2019).
![]() |
"Kita enggak mau mereka-reka soal hukuman. Yang penting menyelesaikan masalahnya dulu ya. Kita kumpulkan nanti lihat permasalahan," ujarnya.
Sebelumnya, blog BleepingComputer melaporkan soal kebocoran data penumpang milik anak usaha Lion Air, Malindo Air dan Thai Lion Air di forum online. Kebocoran data tersebut sudah terjadi sejak bulan lalu.
Data yang bocor berada dari dua database, pertama berisi 21 juta dan lainnya berisi 14 juta. Data ini tersimpan dalam file backup yang dibuat Mei 2019 untuk Malindo Air dan Thai Lion Air.
Data tersebut tersimpan dalam sebuah penyimpanan virtual Amazon Web Service yang dibuka lewat web. Data yang bocor berupa KTP, data reservasi, alamat, nomor telepon, email, nama, tanggal lahir, nomor paspor dan tanggal kadaluarsa paspor.
Lanjut ke halaman berikutnya >>>
Next Page
Malindo Air Akui Data Bocor
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular