PLTB Terbesar Kedua RI Mirip di Eropa Berbiaya Rp2,2 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo-I sudah resmi beroperasi pada September 2019. PLTB dengan kapasitas 60 MW ini adalah yang terbesar kedua setelah PLTB Sidrap berkapasitas 75 MW yang juga sudah beroperasi tahun lalu.
Dalam penjelasan situs Kementerian ESDM, PLTB Tolo-I yang berlokasi di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan butuh investasi US$ 160,7 juta atau sekitar Rp2,2 triliun (kurs Rp14.000/US$). Untuk membangun PLTB ini tak mudah, termasuk proses pengangkutan komponennya di lapangan.
PLTB ini memiliki baling-baling (blade) berukuran panjang 63 meter, lebarnya pun hingga 5 meter dengan berat hingga 80 ton. Pengangkutan satu buah baling-baling kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 10 jam.
![]() |
Pada PLTB Tolo-I dipasang 20 turbin angin dengan masing-masing kapasitas 3,6 Megawatt (MW). Model turbin yang dipasang di PLTB ini memakai jenis Siemens DD On-Shore 3,6 WTG dimana 2 unit transformator Siemens selesai dipasang dengan kapasitas masing-masing 45 MVA.
Pembangkit berbasis angin ini terkoneksi dengan jaringan transmisi sebesar 150 kV. Sebanyak 4 dari 10 tower transmisi 150 kV telah selesai dibangun, yang akan terinterkoneksi melalui Gardu Induk Jeneponto.
PLTB Tolo-I beroperasi karena adanya dukungan kecepatan angin sebesar 6 m/s yang merupakan potensi angin cukup besar untuk dikembangkan secara komersial di Jeneponto Sulsel.
Penandatangan jual beli atau Power Purchase Agreement (PPA) PLTB ini tela diteken oleh PT. Energi Bayu Jeneponto sejak 14 November 2016 dengan harga jual listrik 10,89 USD cent/kWh.
Keberadaan PLTB Tolo-I Jeneponto akan melengkapi keberadaan PLTB Sidrap untuk meningkatkan kontribusi energi berbasis angin di Indonesia.
(hoi/hoi)
