
RI Bakal Punya Unicorn ke-5, Bocorannya Startup Pendidikan
Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 September 2019 14:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyebutkan di tahun ini ada potensi munculnya satu startup unicorn lagi di Indonesia. Startup ini disebut-sebut bergerak di bidang teknologi pendidikan (edutech).
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan pemerintah terus berkolaborasi bersama dengan perusahan-perusahaan startup untuk mendukung tumbuhnya perusahan-perusahaan rintisan ini. Di tahun ini diperkirkaan masih akan ada satu start up lagi di Indonesia.
"Ini perkiraan saya ya karena saya tidak bisa pastikan, tergantung yang mau invest kan itu di edutech memang. Ya edutech lah yang pendanaannya sudah memang di ronde-ronde atas, bukan level seed capital atau di seri A tapi sudah di seri D atau ke atas," kata Rudiantara di dalam gelaran Google Cloud Summit di JIExpo Convention Center and Theatre, Kemayoran, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Menurut dia, masuknya sektor edutech ini sebagai unicorn di Indonesia sejalan undang-undang dasar yang menyebutkan bahwa 20% minimal dari anggaran APBN harus dianggarkan untuk sektor pendidikan.
"Kalau secara logika orang itu kan invest melihat uang itu ngalir kemana. Nah dari APBN kita 20% berdasarkan undang-undang dasar harus dibelanjakan ke sektor pendidikan. Nah kalau tahun depan Rp 2.500 triliun berarti kan Rp 500 triliun untuk pendidikan," kata dia.
Untuk mendukung perusahaan ini menjadi start up, Rudiantara berjanji akan segera memfasilitasi perusahaan ini. "Itu kenapa pemerintah punya program next Indonesia unicorn kan," tutupnya.
Menurut riset CBInsights, Indonesia memiliki empat startup unicorn atau bervaluasi di atas US$1 miliar. Yakni Gojek (ride-hailing) yang memiliki valuasi US$10 miliar, Tokopedia (e-commerce) US$7 miliar, Traveloka (online travel) US$2 miliar dan Bukalapak (e-commerce) US$1 miliar.
(roy/roy) Next Article Ada 21 Startup Unicorn di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan pemerintah terus berkolaborasi bersama dengan perusahan-perusahaan startup untuk mendukung tumbuhnya perusahan-perusahaan rintisan ini. Di tahun ini diperkirkaan masih akan ada satu start up lagi di Indonesia.
"Ini perkiraan saya ya karena saya tidak bisa pastikan, tergantung yang mau invest kan itu di edutech memang. Ya edutech lah yang pendanaannya sudah memang di ronde-ronde atas, bukan level seed capital atau di seri A tapi sudah di seri D atau ke atas," kata Rudiantara di dalam gelaran Google Cloud Summit di JIExpo Convention Center and Theatre, Kemayoran, Jakarta, Kamis (5/9/2019).
"Kalau secara logika orang itu kan invest melihat uang itu ngalir kemana. Nah dari APBN kita 20% berdasarkan undang-undang dasar harus dibelanjakan ke sektor pendidikan. Nah kalau tahun depan Rp 2.500 triliun berarti kan Rp 500 triliun untuk pendidikan," kata dia.
Untuk mendukung perusahaan ini menjadi start up, Rudiantara berjanji akan segera memfasilitasi perusahaan ini. "Itu kenapa pemerintah punya program next Indonesia unicorn kan," tutupnya.
Menurut riset CBInsights, Indonesia memiliki empat startup unicorn atau bervaluasi di atas US$1 miliar. Yakni Gojek (ride-hailing) yang memiliki valuasi US$10 miliar, Tokopedia (e-commerce) US$7 miliar, Traveloka (online travel) US$2 miliar dan Bukalapak (e-commerce) US$1 miliar.
(roy/roy) Next Article Ada 21 Startup Unicorn di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
Most Popular