
Pakai Hape, Jamaah Umroh Bisa Kirim Oleh-oleh Via Aplikasi
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
27 May 2019 15:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Menkominfo (Menteri Komunikasi dan Informatika), Rudiantara mengatakan jika masyarakat Indonesia pulang umroh dari Arab Saudi hanya perlu membawa tas kecil saja.
Hal ini dapat terjadi karena Menkominfo sedang membicarakan kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi tentang pembuatan sistem aplikasi umroh yang terintegrasi.
"Akan dibuatkan suatu sistem aplikasi yang terintegrasi dari mulai keuangannya sampai pergi ke umroh," kata Rudiantara dalam wawancara dengan detikINET, seperti dikutip Senin (27/5/2019).
"Kalau kita kan kalau (pulang) umroh beli kurma, beli zamzam, beli apa pulang di bawa. Ini pulang kalau perlu nanti umroh itu hanya bawa tas kecil ganti baju di sana juga bisa," tambahnya. "Barang udah sampai di rumah jadi terintegrasi dan ini di sepakati oleh kami dengan counterpart kami kementerian di Saudi Arabia."
Rudiantara mengatakan Ia telah bersepakat juga dengan Kementerian ICT Saudi Arabia, Kementerian UKM Saudi Arabia dan di Indonesia sudah koordinasi dengan Kementerian Agama untuk masalah proses bisnis.
Ia juga sedikit membeberkan bahwa ada 2 perusahaan unicorn Indonesia yang mengembangkan aplikasi umroh ini. Tetapi Ia enggan menyebutkan secara spesifik dan hanya mengisyaratkan bahwa perusahaan itu adalah "mereka yang punya kemampuan travel logistik dan sebagainya."
Dengan kerjasama ini, aplikasi dapat menjangkau 1 juta jamaah umroh dari Indonesia setiap tahunnya. Bahkan, Rudiantara menjelaskan menurut pemerintah Saudi Arabia sekarang umroh Saudi Arabia berjumlah total 10 juta jamaah, ini berarti 10% jamaah berasal dari Indonesia.
Tidak hanya itu, pemerintah Arab Saudi juga ingin sampai dengan tahun 2034 akan ada peningkatan jumlah 4 kali lipat dalam waktu 10 tahun ke depan.
"Ini peluang yang luar biasa gituloh yang harus kita ambil dan tidak bermain hanya di dalam pasar domestik tapi juga kita go internasional," tutupnya.
(roy/roy) Next Article Waspada! 34 Aplikasi Ini Bisa Rampok Rekening dan Bajak WA
Hal ini dapat terjadi karena Menkominfo sedang membicarakan kerjasama dengan pemerintah Arab Saudi tentang pembuatan sistem aplikasi umroh yang terintegrasi.
"Akan dibuatkan suatu sistem aplikasi yang terintegrasi dari mulai keuangannya sampai pergi ke umroh," kata Rudiantara dalam wawancara dengan detikINET, seperti dikutip Senin (27/5/2019).
Rudiantara mengatakan Ia telah bersepakat juga dengan Kementerian ICT Saudi Arabia, Kementerian UKM Saudi Arabia dan di Indonesia sudah koordinasi dengan Kementerian Agama untuk masalah proses bisnis.
Ia juga sedikit membeberkan bahwa ada 2 perusahaan unicorn Indonesia yang mengembangkan aplikasi umroh ini. Tetapi Ia enggan menyebutkan secara spesifik dan hanya mengisyaratkan bahwa perusahaan itu adalah "mereka yang punya kemampuan travel logistik dan sebagainya."
Dengan kerjasama ini, aplikasi dapat menjangkau 1 juta jamaah umroh dari Indonesia setiap tahunnya. Bahkan, Rudiantara menjelaskan menurut pemerintah Saudi Arabia sekarang umroh Saudi Arabia berjumlah total 10 juta jamaah, ini berarti 10% jamaah berasal dari Indonesia.
Tidak hanya itu, pemerintah Arab Saudi juga ingin sampai dengan tahun 2034 akan ada peningkatan jumlah 4 kali lipat dalam waktu 10 tahun ke depan.
"Ini peluang yang luar biasa gituloh yang harus kita ambil dan tidak bermain hanya di dalam pasar domestik tapi juga kita go internasional," tutupnya.
(roy/roy) Next Article Waspada! 34 Aplikasi Ini Bisa Rampok Rekening dan Bajak WA
Most Popular