Co-founder dan CEO Start-Up LinkSpace Hu Zhenyu 26 tahun merupakan seorang pengusaha ruang angkasa termuda di Tiongkok. (Reuters/Jason Lee)
Ia melakukan uji coba roket setinggi 8,1 meter (27 kaki). Roket yang memiliki beban 1,5 ton terbang setinggi 40 meter di atas tanah sebelum turun kembali ke landasan dengan durasi 30 detik. (Reuters/Aly Song)
LinkSpace merupakan salah satu dari 15 produsen roket swasta China, melihat lompatan roket yang pendek ini sebagai langkah pertama menuju model bisnis baru baru yaitu mengirim satelit kecil yang murah ke orbit dengan harga terjangkau. (Reuters/Aly Song)
Daftar panjang keberhasilan eksplorasi ruang angkasa China dimulai pada 24 April 1970, ketika roket pembawa pertamanya, Long March-1, mengirim satelit Dongfanghong I ke luar angkasa. (REUTERS/Aly Song)
Dalam waktu dekat, Cina berharap rasi bintang besar satelit komersial dapat menawarkan layanan mulai dari internet berkecepatan tinggi untuk pesawat hingga pelacakan pengiriman batubara. (Reuters/Jason Lee)
Banyak perusahaan Cina membuat peluncuran murah dengan cara yang berbeda. seperti OneSpace, mendesain booster yang murah dan sekali pakai. LinkSpace Hu bercita-cita untuk membangun roket yang dapat digunakan dan kembali ke Bumi setelah mengirimkan payload mereka, seperti roket Falcon 9 dari SpaceX. (Reuters/Jason Lee)
"Jika Anda adalah perusahaan kecil dan Anda hanya dapat membuat roket yang sangat, sangat kecil karena hanya itu uang yang anda miliki, maka margin keuntungan Anda akan menjadi lebih sempit," kata Macro Caceres, analis di konsultan aeralaceal Teal Group AS. (Reuters/Jason Lee)
LinkSpace berencana untuk melakukan uji peluncuran suborbital menggunakan roket yang lebih besar yang dapat dipulihkan pada paruh pertama 2020, mencapai ketinggian setidaknya 100 kilometer, kemudian peluncuran orbital pada 2021, kata Hu seperti dikutip Reuters. (Reuters/Jason Lee)