
Menristekdikti Minta Startup Bebas Pajak!
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
10 April 2019 13:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir membuka perhelatan Indonesia Startup Summit (ISS) 2019 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Rabu (10/4/2019). Dalam kesempatan itu, Nasir meminta agar ada perlakuan khusus terhadap startup dari sisi perpajakan.
Mantan rektor Universitas Diponegoro itu menuturkan, startup memiliki kesamaan dengan bisnis lain, yaitu lekat dengan pajak. Ini karena startup pun sudah mampu menghasilkan omzet yang tak sedikit.
Sebagai contoh, dalam tiga tahun ini, startup besutan ISS sudah ada yang beromzet Rp 1 miliar hingga Rp 7 miliar. Sejalan dengan pertumbuhan yang sedemikian pesat, Nasir menilai startup harus mendapatkan fasilitas pajak.
Tujuannya agar startup dapat berkembang lebih cepat. Tidak terhalang oleh aspek perpajakan.
"Saya meminta (startup) agar tidak dibebani pajak dulu. Mudah-mudahan startup bisa menikmati pajak yang dibebaskan pemerintah," kata Nasir.
Sebanyak 61 startup PPBT alias Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi yang didirikan oleh generasi milenial terbaik Indonesia digelar dalam ISS 2019.
"Kami akan terus konsisten menjaga kualitas inovasi, teknologi, dan komersialitas dari karya startup terbaik anak bangsa dalam program PPBT. Insya Allah bonus demografi yang terjadi akan mendorong makin banyak karya luar biasa dalam beberapa tahun ini. Kita akan alami dalam waktu dekat ini," kata Nasir, Rabu (10/4/2019).
Bonus demografi Indonesia yang diprediksi Badan Pusat Statistik (BPS) akan mencapai puncak pada sekitar tahun 2030. Ini akan makin mendorong peluang lahirnya startup terbaik dalam beberapa tahun ke depan.
PPBT tidak membatasi pengembangan startup di Indonesia. Tak kurang ada tujuh bidang fokus di luar IT yang program ini terus kembangkan. Bidang tersebut antara lain pangan, kesehatan dan obat-obatan, pertahanan keamanan, energi, transportasi, material maju, dan bahan baku.
Pola pemilihan calon startup atau kadang disebut dalam istilah "tenant" yang berhasil dan diasistensi juga tidak sekedar mengikuti tren yang sedang populer semata. PPBT berusaha menjaga keseimbangan antara permintaan kalangan industri atas temuan baru dari mereka, dengan kebutuhan pengembangan berbagai alat-alat kehidupan masyarakat sehari-hari di masing-masing daerah asal tenant bersangkutan.
Simak video terkait lembaga pencetak startup unicorn di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Terus Bermunculan Startup Online Food & Grocery
Mantan rektor Universitas Diponegoro itu menuturkan, startup memiliki kesamaan dengan bisnis lain, yaitu lekat dengan pajak. Ini karena startup pun sudah mampu menghasilkan omzet yang tak sedikit.
Sebagai contoh, dalam tiga tahun ini, startup besutan ISS sudah ada yang beromzet Rp 1 miliar hingga Rp 7 miliar. Sejalan dengan pertumbuhan yang sedemikian pesat, Nasir menilai startup harus mendapatkan fasilitas pajak.
"Saya meminta (startup) agar tidak dibebani pajak dulu. Mudah-mudahan startup bisa menikmati pajak yang dibebaskan pemerintah," kata Nasir.
Sebanyak 61 startup PPBT alias Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi yang didirikan oleh generasi milenial terbaik Indonesia digelar dalam ISS 2019.
"Kami akan terus konsisten menjaga kualitas inovasi, teknologi, dan komersialitas dari karya startup terbaik anak bangsa dalam program PPBT. Insya Allah bonus demografi yang terjadi akan mendorong makin banyak karya luar biasa dalam beberapa tahun ini. Kita akan alami dalam waktu dekat ini," kata Nasir, Rabu (10/4/2019).
Bonus demografi Indonesia yang diprediksi Badan Pusat Statistik (BPS) akan mencapai puncak pada sekitar tahun 2030. Ini akan makin mendorong peluang lahirnya startup terbaik dalam beberapa tahun ke depan.
![]() |
PPBT tidak membatasi pengembangan startup di Indonesia. Tak kurang ada tujuh bidang fokus di luar IT yang program ini terus kembangkan. Bidang tersebut antara lain pangan, kesehatan dan obat-obatan, pertahanan keamanan, energi, transportasi, material maju, dan bahan baku.
Pola pemilihan calon startup atau kadang disebut dalam istilah "tenant" yang berhasil dan diasistensi juga tidak sekedar mengikuti tren yang sedang populer semata. PPBT berusaha menjaga keseimbangan antara permintaan kalangan industri atas temuan baru dari mereka, dengan kebutuhan pengembangan berbagai alat-alat kehidupan masyarakat sehari-hari di masing-masing daerah asal tenant bersangkutan.
Simak video terkait lembaga pencetak startup unicorn di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Terus Bermunculan Startup Online Food & Grocery
Most Popular