
Perkembangan Teknologi
Startup Unicorn Kebanggaan Jokowi Dikuasai Asing, Bahaya?
Roy Franedya, CNBC Indonesia
19 February 2019 13:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Perbincangan di jagat dunia maya tentang frasa unicorn masih belum berakhir. Salah satunya soal startup unicorn Indonesia yang dikuasai asing.
Frasa unicorn ramai dibicarakan setelah berlangsungnya debat calon presiden kedua, Minggu (17/2/2019), calon presiden (capres) nomor 01, Joko Widodo alias Jokowi, bertanya kepada capres nomor 02, Prabowo Subianto, soal unicorn-unicorn di Indonesia.
Setelah mendengar pertanyaan itu, Prabowo menjawab: "Yang Bapak maksud unicorn? Unicorn? Maksudnya-apa itu-yang online-online itu?"
Unicorn adalah startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi US$1= Rp 14.000). Meski bervaluasi besar, unicorn masih mencatatkan kerugian.
Saat ini baru ada empat startup unicorn di Indonesia, yakni Go-Jek (ride-hailing), Traveloka (agen perjalanan online), Tokopedia dan Bukalapak (e-commerce). Keempat unicorn ini banyak disuntik oleh investor asing.
Executive Director Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan investor asing masuk ke Indonesia karena mereka melihat masyarakat Indonesia sedang bertransformasi ke digital dengan pasar yang besar.
"Hal lain yang tidak bisa diabaikan adalah data. Ke depannya data is new oil. Data akan menjadi bisnis baru. Data akan bisa diolah jadi macam-macam," ujar Heru Sutadi kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/2/2019).
Heru menambahkan ketika investor asing bisa mengakses data maka mereka bisa mengolahnya menjadi berbagai hal bahkan untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar dan konsumen dari produk-produk milik investor asing.
"Jangan sampai nanti ketika perang data, orang luar lebih tahu Indonesia dibanding kita, rugi sendiri kitanya," jelas Heru.
Saksikan video dukungan Sri Mulyani pada startup unicorn di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/miq) Next Article Ada 21 Startup Unicorn di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
Frasa unicorn ramai dibicarakan setelah berlangsungnya debat calon presiden kedua, Minggu (17/2/2019), calon presiden (capres) nomor 01, Joko Widodo alias Jokowi, bertanya kepada capres nomor 02, Prabowo Subianto, soal unicorn-unicorn di Indonesia.
Setelah mendengar pertanyaan itu, Prabowo menjawab: "Yang Bapak maksud unicorn? Unicorn? Maksudnya-apa itu-yang online-online itu?"
Saat ini baru ada empat startup unicorn di Indonesia, yakni Go-Jek (ride-hailing), Traveloka (agen perjalanan online), Tokopedia dan Bukalapak (e-commerce). Keempat unicorn ini banyak disuntik oleh investor asing.
![]() |
"Hal lain yang tidak bisa diabaikan adalah data. Ke depannya data is new oil. Data akan menjadi bisnis baru. Data akan bisa diolah jadi macam-macam," ujar Heru Sutadi kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/2/2019).
Heru menambahkan ketika investor asing bisa mengakses data maka mereka bisa mengolahnya menjadi berbagai hal bahkan untuk menjadikan Indonesia sebagai pasar dan konsumen dari produk-produk milik investor asing.
"Jangan sampai nanti ketika perang data, orang luar lebih tahu Indonesia dibanding kita, rugi sendiri kitanya," jelas Heru.
Saksikan video dukungan Sri Mulyani pada startup unicorn di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/miq) Next Article Ada 21 Startup Unicorn di Indonesia, Ini Daftar Lengkapnya
Most Popular