Jawaban Nabi soal Orang yang Meninggal di Bulan Ramadan

Linda Hasibuan, CNBC Indonesia
01 March 2025 10:45
Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, ramai oleh peziarah pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, Ahad (26/5/20). Sejak pagi, keberadaan peziarah pada hari Lebaran ketiga tampak merata di blok pemakaman umum maupun blok makam khusus pasien Covid-19.    

Terdapat pembatas garis polisi yang membedakan blok makam umum dan makam pasien Covid-19. TPU Tegal Alur diketahui merupakan salah satu makam yang khusus diperuntukkan jenazah pasien positif Covid-19.

Protokol kesehatan covid-19 diberlakukan secara ketat di kawasan TPU Tegal Alur. Peziarah wajib menggunakan masker dan mencuci tangan dengan sabun serta air mengalir. Selain itu, sebelum peziarah masuk dan keluar TPU Tegal Alur, terutama di blok makam pasien Covid-19, petugas melakukan disinfeksi kepada mereka.

Terik siang menyengat tak menghalangi niat peziarah berdoa di pusara keluarga yang telah wafat, seperti salah seorang pengunjung makam, Teguh (30). Bersama beberapa anggota keluarganya, Teguh berziarah ke makam ayahnya yang dimakamkan dengan protokol Covid-19 di TPU Tegal Alur.
Foto: Ziarah di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak sedikit orang beranggapan bahwa meninggal dunia di Bulan Ramadan dianggap hal baik. Meski meninggal di bulan yang penuh berkah, tidak dijamin apakah mereka husnul khotimah di waktu kematian atau tidak.

Lantas Adakah Keistimewaan Meninggal di Bulan Ramadan?

Terkait keistimewaan meninggal di Bulan Ramadan, tidak menemukan dalil khusus mengenai hal ini. Meski demikian, terdapat sebuah hadits yang menyebut wafatnya seseorang dalam kondisi berpuasa.

Mengutip detikcom, diterangkan dalam buku Keistimewaan Puasa Menurut Syariat & Kedokteran karya Syeikh Mutawalli Sya Rawi, dari Amr bin Murrah al-Juhni dia berujar seseorang dari Qudha'ah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata,

"Wahai Rasulullah, apa pendapatmu apabila aku mengucapkan syahadat lailahaillahu wa annaka Rasulullah (tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya kamu adalah utusan Allah), aku salat lima waktu, melakukan puasa Ramadan, mengerjakan ibadah (salat tarawih) bulan Ramadan dan menunaikan zakat?"

Rasulullah SAW berkata, "Barangsiapa yang meninggal dunia seperti ini maka dia termasuk golongan syuhada' dan shiddiqin." (HR Ibnu Hibban)

Senada dengan itu, Ustaz Adi Hidayat turut menjelaskan hal serupa seperti dikutip dari arsip berita detikcom.

"Waktu memang ada yang diistimewakan oleh Allah SWT, berbeda dengan waktu lainnya. Ada waktu harian seperti sepertiga malam, ada waktu bulanan, ada waktu tahunan, seperti Ramadan, waktu Ramadan banyak keistimewaan, jika amal saleh ditingkatkan maka pahala dilipatgandakan," terang Ustaz Adi.

Meski demikian, Ustaz Adi menjelaskan bahwa meninggal di Bulan Ramadan bukan berarti menjadi penjamin seseorang wafat dalam keadaan baik. Hal ini kembali kepada individu masing-masing

"Jadi Ramadan, jika ada yang wafat di dalamnya, belum tentu jadi tanda kebaikan wafatnya, kecuali jika dia wafat dalam keadaan saleh," tambahnya.

Sementara itu, mengutip buku 800 Hadits Pilihan dan Penjelasannya oleh Syaikh Muhammad Musthafa Imarah, meninggal di bulan Ramadan dinilai istimewa bagi muslim yang wafat dengan mengerjakan amal saleh semasa hidupnya. Jadi, kunci utamanya bergantung pada jumlah amal kebaikan yang dikerjakan.

 


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Wacana Sekolah Libur Sebulan Selama Bulan Puasa, Ini Kata Wamenag

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular