Diam-Diam AS Incar Warga Muslim RI, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Diam-diam Amerika Serikat (AS) mengincar muslim RI. Ini bukan dalam arti negatif melainkan pariwisata.
Paman Sam mulai berupaya memperkenalkan wisata halal ke warga RI. Penasihat perjalanan halal sekaligus mantan Penasihat Senior Departemen Luar Negeri AS untuk Komunitas Muslim Global, Shahed Amanullah, mengatakan negaranya kini memiliki lebih banyak destinasi wisata halal.
Awalnya, New York dan Los Angeles menjadi daftar teratas destinasi yang didatangi para pelancong Muslim. Tetapi seriring waktu dan dengan berubahnya demografi, banyak pelancong yang pergi ke wilayah lain di AS.
"Contohnya saja Texas, orang-orang mungkin tidak menyangka akan hal ini, namun Texas telah menjadi tempat yang sangat-sangat dinamis bagi kehidupan Muslim di Amerika, khususnya Dallas dan Houston," kata Amanullah dalam diskusi terkait wisata ramah Muslim di AS dengan wartawan di AtAmerica, dikutip Kamis (24/4/2024).
"Saya harus mengatakan Texas benar-benar muncul sebagai pusat pertumbuhan Muslim yang sangat besar di Amerika, dan itu baru terjadi dalam 5-10 tahun terakhir," tambahnya.
Menurutnya dengan wisata ke AS, para pelancong dapat melihat keragaman kehidupan Muslim negeri itu. Ia menegaskan tidak ada tempat di Amerika di mana warga RI khususnya tidak dapat menemukan pusat aktivitas Muslim.
"Di California, ada pusat kehidupan Muslim yang besar di wilayah San Francisco dan wilayah LA. Pusat lingkungan Muslim yang besar juga ada di New York. Di Chicago, Illinois ada kawasan Muslim yang sangat dinamis," tambahnya.
"Bahkan di tempat-tempat seperti Florida, seperti Orlando, misalnya, orang mungkin pergi ke Disney World Orlando dan di wilayah sana ada ratusan restoran Halal. Anda tak perlu khawatir," ujarnya.
Terkait destinasi ramah Muslim, Amanullah juga mengatakan sejak tahun 2000, jumlah masjid di Amerika meningkat tiga kali lipat. Setidaknya AS kini memiliki sekitar 4000 masjid dan pusat Islam.
Berkat peningkatan ini, Amanullah mengatakan umat Islam juga menjadi lebih nyaman. Ia percaya diri dengan identitas mereka, sehingga dapat membangun institusi Muslim di AS.
(sef/sef)